Dikatakan, atmosfer warung yang bersih dan higienis mempengaruhi rasa nyaman pengunjung sehingga diharapkan pengunjung terus datang dan kembali lagi.
Pemilik Warung Nasi Tempong Lalah lainya Artis Billy Syahputra menambahkan, dirinya bersama owner lainnya memilih menu kuliner nasi tempong karena kesukaannya pada menu makanan Jawa Timur.
Setiap kali ke Bali Billy Syahputra selalu berburu makan nasi tempong. Saya sudah makan di beberapa warung dan rasanya enak, terutama sambal pedasnya.
Nuanu Social Fund Terus Dorong Pemimpin dan Inovator Sosial dalam Pelestarian Budaya dan Tradisi Bali
Hingga akhirnya dia tertarik punya warung sama. Temannya juga membisiki daripada makan di warung, lebih baik buka warung sendiri.
“Makan gak bayar malah dapat untung. Jadi akhirnya kami berlima membuka Tempong Lalah ini,” ungkap adik kandung Olga Syahputra ini.
Ditambahkan, pendiri lainnya, Arif Maulana Nurbani, kendati banyak warung nasi tempong di Bali seperti di Kuta, namun pihaknya meyakini Tempong Lalah bisa diterima masyarakat Bali.
Beberapa keunggulan tersebut, seperti lokasi kami dekat dengan bandara membuat pengunjung tidak harus tergesa-gesa saat makan sebelum mereka pergi ke bandara.
Sportel Bali Triathlon 2024 Dukung Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sementara pendiri lainnya, Abi Jauw, menambahkan, warung Tempong Lalah berkapasitas 150 seats, dilengkapi lahan parkir cukup luas sehingga tidak membuat arus lalu lintas macet.
Dipilihnya, Bali sebagai peluang pasar pertama di Indonesia. Ini karena Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia banyak dikunjungi wisatawan.
Pasar ini tentu saja baik bagi prospek kuliner di Bali, dan pihaknya optimis bisa survive.
“Ke depan, kami juga akan buka di Jakarta, Surabaya dan kota-kota besar lainnya,” sebut Abi Jauw.
Kunjungan Wisatawan ke DTW Tanah Lot Tetap Stabil
Nama Tempong Lalah menurut Nur Satriatama, sebenarnya bukan sekedar nama tanpa arti.
Tak kalah manariknya, rupanya dipilihnya kata lalah mengandung dua hal penting. Pertama dalam Bahasa Bali artinya pedas. Kedua, jika dibalik menjadi halal, itu maksud lainnya.
“Jadi, Tempong Lalah ini adalah kuliner dengan sambal yang pedas sekaligus halal,” jelas Nur Satriatama. ***