Kementrans Bakal Ubah Pulau-pulau Kecil di Maluku Utara Jadi Kawasan Produktif

Kementerian Transmigrasi berkoordinasi dan berkolaborasi bersama kementerian teknis untuk melakukan pembangunan secara terintegrasi di kawasan transmigrasi.

7 Januari 2025, 11:49 WIB

Maluku Utara – Wakil Menteri Transmigrasi Kementrans Viva Yoga Mauladi menyatakan pulau-pulau kecil kawasan transmigrasi di Maluku Utara bakal diubah menjadi kawasan yang produktif.

Delapan kawasan transmigrasi tersebut berada di Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Kota Tidore, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Halmahera Utara.

“Lokasinya tersebar di Pulau Mangoli, Pulau Morotai, Payahe, Pulau Bacan, Maba, Nusliku, dan beberapa tempat lainnya”, ungkap Viva Yoga.

Hal tersebut disampaikan Viva Yoga dalam pertemuan dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku Utara, Dr Marwan Paluseri; Akademisi Universitas Khairun Ternate, Dr. Mohtar Adam; Ketua Komisi III DPRD Maluku Utara, Yulin Mus; dan Wirausahawan Rudi Timin. Pada Senin 6 Januari 2025.

“Dalam pertemuan tersebut Kita bahas bagaimana membuat pulau-pulau kecil menjadi kawasan yang produktif”, ujarnya,

Wakil Menteri Transmigrasi Kementrans Viva Yoga Mauladi mendengar di provinsi kepulauan tersebut banyak pulau kecil yang dihuni hanya oleh penduduk satu desa saat menerima kunjungan akademisi dan tokoh masyarakat Maluku Utara . Hal demikian membuat adanya persoalan terhadap fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur lainnya.

Sebagai kawasan pembangunan nasional, Kementerian Transmigrasi berkoordinasi dan berkolaborasi bersama kementerian teknis untuk melakukan pembangunan secara terintegrasi di kawasan transmigrasi.

“Terkait infrastruktur jalan kita komunikasikan dengan Kementerian PU, terkait layanan kesehatan dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan, sektor pertanian kita jalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian, demikian pula masalah lainnya kita komunikasikan dengan kementerian terkait”, ungkapnya.

“Dalam waktu dekat Kita akan melakukan rapat koordinasi dengan kementerian teknis”, ucapnya.

Efektifnya pembangunan seperti ini membuat transmigrasi bukan hanya sekedar memindahkan penduduk namun ada upaya untuk meningkatkan taraf hidup, mengentaskan kemiskinan, menciptakan kawasan pertumbuhan baru, dan menjaga NKRI,

“Dan menjadi bagian support system untuk mewujudkan swasembada pangan”, ujarnya.

Menurut Viva Yoga juga menuturkan bahwa hadirnya transmigrasi di provinsi yang berbatasan dengan Filiphina tersebut akan menjawab keinginan akademisi dan tokoh masyarakat di sana terkait belum maksimalnya Kota Sofifi sebagai ibu kota provinsi.

“Sebagai pusat pertumbuhan baru maka hadirnya kawasan transmigrasi di Maluku Utara akan mendongkrak Sofifi sebagai pusat pemerintahan, perkantoran, pertumbuhan ekonomi, pemukiman, dan perdagangan di wilayah timur”, ujar Viva Yoga.***

Berita Lainnya

Terkini