Yogyakarta – Mengawali Tahun 2025 banyak kisah mengharukan dilakoni 12 calon pengantin berbagai daerah saat memutuskan mengikuti pernikahan melalui ajang ‘Golek Garwo dan Nikah Bareng Nasional’ di Yogyakarta.
Ditengah tren angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan hingga menjadi 1,58 juta pasangan pada 2023 atau mengalami penurunan sekitar 128.000 pasangan dibandingkan tahun sebelumnya, hal berbeda dilakukan 12 pasangan ini.
Mereka memilih memutuskan mengakhiri masa lajang meski banyak orang enggan menikah karena faktor perubahan sosial dan ekonomi yang pada saat ini baru tidak baik-baik saja, yang membawa dampak pada aspek sosial, ekonomi, hingga kesehatan mental.
Tak heran, masyarakat yang kesulitan ekonomi terutama untuk melangsungkan pernikahan opsi mudah adalah menggadaikan sejumlah aset untuk pinjaman dan seterusnya.
Adalah FORTAIS (Forum Ta’aruf Indonesia) yang menginisiasi dalam membantu masyarakat yang dililit persoalan ekonomi saat hendak menikah.
Untuk itulah, FORTAIS menggelar nikah bareng bertajuk acara “Sepekan Nikah Bareng” dengan tagline Sepekan Nikah Bareng Untuk Mencintai Indonesia.
Nikah massal berlangsung di KUA Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis 2 Januari 2025.
Menggandeng Kementrian Agama Kabupaten Bantul didukung Paguyuban Perias Sekar Kantil Jaya, MUA Jogja, Java videotron, Giri Nurul Ilmi, Perwakilan BKKBN D.I.Y, PB Fashion, Latifa Jewerly, IKA UNIMMA dan berbagai pihak.
Diketahui, acara digelar 7 hari dimulai tanggal 2 Januari hingga 10 Januari 2025 bertempat di KUA Sewon, Bantul DIY tiap hari pukul 10.00 WIB.
Dalam gelaran itu, sebanyak 12 pasangan calon pengantin (catin) nampak wajah bahagia sedari awal mengikuti acara. Tidak hanya dari Yogyakarta, ada dua pasangan catin yang juga ikut yakni Solo, Jawa Tengah dan Purworejo, Jawa Tengah.
Turut hadir, Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif dan juga perwakilan Pemkab Bantul dan Kepala Kemenag Bantul Ahmad Shidqi, jajaran Kanwil Kemenag DIY, Jajaran Kemenag Bantul, Kepala FORTAIS Indonesia, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Forkompimcam Kapanewon Sewon, Keluarga pengantin.
Dihadapan para calon pengantin, Wihaji mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang viral ini semoga bisa membantu banyak pasangan untuk menikah.
Ketua Golek Garwo & Nikah Bareng Nasional, Ryan Budi Nuryanto menjelaskan, gelaran ini hanya dimiliki oleh DIY karena selalu unik dan istimewa. Menurutnya, acara ini menjadi yang pertama di Indonesia bahkan dunia. Bahkan kini menjadi viral di media sosial.
Meski diadakan di KUA tapi prosesi ijab gobul dilaksanakan secara serentak melibatkan banyak penghulu dalam waktu 7 hari dengan berbagai fasilitas pernikahan gratis.
Harapannya, pernikahan ini dapat menjadi hubbul wathan minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman dalam konteksnya semangat kolaborasi pengantin untuk membangun bangsa ini).
“Alhamdulllah hingga sekarang sudah 18 ribu penggantin sejak tahun 2006 pasca gempa bumi yang berhasil dipertemukan hingga pernikahan,” terangnya.
Prosesi pembukaan diawali dengan kirab 12 pengantin yang berasal dari berbagai daerah bersama puluhan perias dan 2 penari sebagai cucuk lampah menuju pelaminan KUA Sewon.
Acara semakim spesial karena kedatangan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI Wihaji, yang juga menjadi salah saksi dalam acara nikah massal tersebut.
Di hadapan para catin, Wihaji mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang viral ini semoga bisa membantu banyak pasangan untuk menikah.
“Saya datang dan melihat dari auranya aura-aura Alhamdulillah baik-baik saja saya doakan menjadi keluarga yang Sakinah mawadah barohmah,” ucapnya.
Wihaji, berharap di tahun baru, keluarga baru, suasana baru, bajunya baru walaupun sewa, enggak apa-apa, oh gratis Alhamdulillah gratis ya, terima kasih kepada para penyelenggara.
“Jangan lupa habis ini silahkan ikuti alur kedepannya, apalagi nanti kita punya program yang namanya keluarga berencana, ini agar kondisi ibu dan anak nanti baik-baik saja termasuk cegah stunting,” pesan Wihaji.
Tidak hanya dibiayai kostum secara gratis, juga diberikan mahar unik yang meliputi seperangkat alat sholat, cincin kawin dan payung. Payung ini disimbolkan sebagai pengayom dan pelindung.
Adapun pasangan yang di nikahkan ada pasangan hasil dari golek garwo yaitu
Ari Priyadi dan Wahyuni dari Bantul yang sangat bahagia tidak menyangka disaksikan pak Menteri setelah mengikuti ajang golek garwo kurang lebih 5 bulan
Kemudian, Adit Dwi Setyawan dan Nurhayati, walaupun mereka menikah muda namun mereka siap untuk bekerja keras menghidupi keluarga dan membangun bangsa.
Acara ijab qobul dipimpin kepala KUA Sewon Mustafied Amna, 5.Ag, M.H. (di halaman KUA) dan 2 penghulu (di balai nikah) Imam Bukhori, SEl dan Drs. Banun Al Amin, M.hum secara bergantian dan disaksikan keluarga dan Menteri Wihaji.
Disisi lain, FORTAIS juga menyelenggarakan acara Padhos Jodho (Cari Jodoh) bagi masyarakat yang masih jomblo.
Padhos jodho akan digelar besok Minggu 5 Januari 2025 pukul: 09:30 – 12.00 WIB di Aula Kapanewon Sewon, Bantul secara gratis dan terbuka nasional.
Bagi yang berminat bisa langsung datang membawa identitas diri atau hubungi Hotline : 08157908232, hingga kini sudah ada 1000 peserta yang mendaftarkan diri dari berbagai daerah.***