Pembudidaya Cianjur Perdalam Pembuatan Pakan Ikan Berbahan Baku Lokal

4 April 2021, 12:01 WIB

Difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal,
pelatihan diadakan guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap masyarakat perikanan dalam melakukan usaha pembuatan pakan ikan
menggunakan bahan baku lokal seca/KKP

Jakarta – KKP kembali menyapa masyarakat perikanan Kabupaten Cianjur
dengan menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Berbahan Baku Lokal
pada 2-3 April 2021.

Dalam upaya mengurangi pemakaian pakan ikan komersil yang berbiaya tinggi, KKP
terus menggencarkan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) melalui berbagai
macam langkah strategis, salah satunya yaitu melalui serangkaian kegiatan
pelatihan.

Difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal,
pelatihan diadakan guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
masyarakat perikanan dalam melakukan usaha pembuatan pakan ikan menggunakan
bahan baku lokal secara mandiri guna mendukung masyarakat dalam melakukan
kegiatan budidaya.

Kepala Balai Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP),
Sjarief Widjaja menyebut, pakan yang selama ini digunakan oleh para
pembudidaya ikan adalah pakan pabrikan yang memiliki harga tinggi.

Padahal, pakan merupakan komponen yang mendominasi biaya produksi dalam
kegiatan usaha budidaya ikan. Ia menyebut, masyarakat cenderung merogoh kocek
demi memenuhi kebutuhan pakan pabrikan karena dianggap mudah digunakan dan
bernutrisi lengkap.

“Pakan merupakan komponen terbesar dari biaya produksi usaha budidaya yakni
sebesar 50%-70%. Namun karena pakan merupakan komponen terpenting dalam
kegiatan budidaya, masyarakat masih lebih memilih pakan pabrikan yang cukup
menguras kantong karena mudah dan lengkap secara nutrisi,” ucapnya.

Sjarief mendorong para pembudidaya untuk menekan biaya operasional usahanya
dengan membuat pakan alternatif berkualitas menggunakan bahan baku lokal
sehingga lebih ekonomis.

“Pada dasarnya, pakan alternatif bisa diramu sendiri dengan melihat
karakteristik bahan baku yang dipilih. Melalui pelatihan ini, saya harap
pembudidaya mulai dapat mengurangi ketergantungan akan pakan pabrikan yang
pada akhirnya akan dapat menyejahterakan pembudidaya ikan,” jelas Sjarief.

Kepala Puslatluh KP, Lilly Aprilya Pregiwati berharap agar pelatihan ini dapat
menumbuhkan lapangan kerja baru bagi masyarakat di Kabupaten Cianjur melalui
hadirnya usaha pembuatan pakan ikan.

Bahkan, jika dimanfaatkan dengan baik, hadirnya usaha pakan ini akan membentuk
integrasi usaha perikanan yang lengkap dari hulu ke hilir bagi masyarakat
setempat.

Kata dia, kompetensi yang diberikan dalam pelatihan ini akan menjadi langkah
awal terciptanya usaha perikanan yang terintegrasi di daerah ini. Dengan
begitu, nanti bapak/ibu juga semakin mudah karena bisa memenuhi kebutuhan satu
sama lain.

“Pembudidaya bisa terpenuhi kebutuhan pakannya, sementara pelaku usaha pakan
ikan ini juga bisa membuka lapangan kerja baru,” tuturnya.

Diharapkan, akan tercipta kawasan budidaya terintegrasi di Kabupaten Cianjur
sejalan dengan program terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu
Trenggono, dalam mengembangkan kampung-kampung budidaya perikanan di daerah
berbasis kearifan lokal.

Guna mewujudkannya, ia pun mengarahkan jajaran penyuluh perikanan BP3 Tegal
untuk terus mendampingi dan membimbing peserta pasca pelatihan berakhir.

“Selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS,”
ujarnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini