Perobekan Baliho, Tak Kendurkan Gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa

31 Desember 2015, 17:17 WIB

Foto%2BPemuda%2BSukawati%2BMendirikan%2BBaliho%2BTolak%2BReklamasi%2B%25283%2529

Kabarnusa.com
Meski perobekan baliho dan spanduk berisi penolakan reklamasi Teluk
Benoa terjadi di banyak tempat namun tidak sampai menyurutkan langkah
masyarakat untuk terus menyuarakan perlawanan terhadap rencana investor
yang akan mereklamasi kawasan seluas 700 hektar di kawasan suci itu.

Aksi
perobekan kini terjadi di kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar, Bali.
Baliho Sukawati Tolak Reklamasi yang sebelumnya di robek pada awal
November, membuat semangat juang anak muda Sukawati kembali memasang
baliho sejenis.

Pada Selasa, (29/12/2015) mereka kembali memasang
baliho di Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, tepatnya di perempatan pantai
purnama.

Satu baliho yang berukuran 3X4 meter bertulisan 
Tolak Reklamasi Berkedok Revitalisasi Teluk Benoa, Batalkan Perpres 51
tahun 2014 kembali menghiasi jalan di Pantai Purnama tersebut.

“Ini
bentuk konsistensi kami terhadap perjuangan yang kami lakukan selama
ini, kami akan terus berjuang,” tegas Kadek Tila selaku koordinator
relawan anak muda Sukawati Tolak Reklamasi.

Bentuk
konsistensi bukan tanpa alasan, sebab berdasarkan hasil kajian modeling
conservation international, rencana reklamasi Teluk Benoa seluas 700
hektar hanya akan membuat wilayah di sekitarnya tenggelam.

Wilayah itu seperti Sanur Kauh, Pemogan, Simpang Dewa Ruci, Bandara Ngurah Rai, Tanjung Benoa.

Jadi, berkaca reklamasi serangan pun sudah membuat abrasi di bibir pantai yang ada di kawasan Sukawati.

“Reklamasi
Teluk Benoa akan semakin mengancam pantai kami. Kami pernah menanggung
dampak dari reklamasi yang ada di pulau serangan, kami tak mau pesisir
kami hilang,” ulasnya.

Dia berharap ke depan perlawanan terhadap
penolakan rencana reklamasi berkedok revitalisasi ini semakin besar,
sehingga bisa menggagalkan proyek investor.

“Kami juga berharap
Presiden Jokowi segera membatalkan Perpres 51 tahun 2014 karena apa yang
kami lakukan adalah bagian dari suara generasi muda Bali dan masyarakat
Bali secara tegas menolak rencana reklamasi tersebut,” tutupnya.(gek)

Artikel Lainnya

Terkini