NUSA DUA– Pertemuan Asia Pasifik Broadcasting Union (ABU) di Bali memiliki arti penting bagi Indonesia sebagai negara anggota karena bisa menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara yang multikultural mampu hidup dalam kerukunan kedamaian dalam semangat Bhinka Tunggal Ika.
Di sela pertemuan digelar jumpa pers yang dihadiri Director of Program And Production Radio Republik Indonesia (RRI) Soleman Yusuf, Asia Pacific Broadcasting Union Javad Mattogi, Presiden Director RRI Mohammad Rohanudin dan Acting President Asia Pacific Broadcasting Union.
Sebelumnya, para delegasi juga berkesempata mengunjungi obyek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan yang setiap harinya dikunjungi sekitar 9 ribu wisatawan.
Presiden Director RRI Mohammad Rohanudin mengungkapkan, ajang ABU ini, akan terus mengembangkan semangat kesatuan dan persaudaraan di antara anggota dan organisasi kepenyiaran.
Dia mengungkapkan, perkembangan dunia teknologi, banyak dibicarakan asia pasifik dalam konteks digital teknologi konvergensi.
Bagi Indonesia pertemuan ini, sangat penting karena dengan aplikasi RRI Play, telah dinobatkan sebagai juara terbaik aplikasi digital di kawasan Asia Pasifik.
“Setiap pertemuan ABU, selalu membawakan teknologi yang bisa diikuti semua negara anggota ABU di Asia Pasifi,” tutur Rohanudin.
Ajang tersebut, juga memperkuat struktur budaya akulturasi budaya sangat penting dikenal, serta kekayaan budaya Indonesia yang dahsyat ke dunia internasional.
Ditambahkan Sekjen ABU Javad, Indonesia berkewajiban turut menjaga upaya perdamaian dunia.
Lewat masyarakatnya yang hidup dalam multikulture, ternyata mampu dipersatukan dengan baik dalam semangat Bhine Tunggal Ika.
Dalam konteks program ABU ini, diajarkan negara-negara anggota untuk membangun fungsinya turut mencerdaskan bangsa dan masyatakat dunia.
“Kami ingin membawa ABU menjadi yang terbaik, untuk dunia lewat program pendidikan dan edukasi hingga industri penyiaran,” sambungnya..
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan seperti penanggulangan bencana alam, industri digitalisasi atau ineternet.
Negara-negara, merasakan hal sama, mereka menghadapi gelombang arus modernisasi, menghadapi masalah digitalisasi dan internet
Keberadaan organisasi ABU dirasakan betul negara-negara anggota, karena bisa saling tukar pengalaman dan bekerjasama misalnya dalam pengembangan digitalisasi penyiaran atau broadcasting.
Selaim itu, ABU juga anggotanya dalam mengembangkan dunia broadcasting serta pengelolaan organisasi kepenyiaran.
“Platform ABU adalah untuk menggali ide-ide baru dunia penyiaran dan menjadi momentum bagis untuk melihat bagaimana perkembangan dunia penyiaran<” imbuhnya. (rhm)