Presiden Jokowi Apresiasi dan Minta Karya Baligia di Karangasem Dilestarikan

13 Agustus 2018, 21:34 WIB
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Deputi IV Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Eko Sulistyo bersama salah satu panitia karya Ida Bagus Oka Gunartawa

KARANGASEM – Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya atas kegiatan Karya Baligia yang digelar Karangasem Bali seraya berharap agar tetap dijaga dan dilestarikan. Sedianya Jokowi akan hadir memenuhi undangan Karya Baligia yang digelar 11 griya di Jungutan, Karangasem.

Hanya saja, karena berbagai kesibukan, Presiden Jokowi batal datang dan mengutus Deputi IV Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Eko Sulistyo.

“Pertama, kami menyampaikan permakluman dan permohonan maaf karena bapak Presiden tidak bisa menghadiri Karya Baligia karena perihal yang tidak bisa ditinggal terkait pencalonan menuju pilpres 2019,” kata Eko, Minggu (12/8/2018).

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Karya Baligia yang terakhir kali digelar pada tahun 1930 itu. Untuk itu, Jokowi berpesan agar kegiatan serupa tetap diselenggarakan karena sudah menjadi budaya.

“Sebagai salah satu aset kekayaan bangsa, Karya Baligia harus tetap dijaga dan dirawat keberlangsungannya karena merepresentasekan identitas kita sebagai bangsa yang besar,” kata Presiden.

Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri, yang hadir dalam karya tersebutm menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Karya Yadnya Baligia ini. Menurutnya, karya ini merupakan momentum yang sangat baik dalam memberikan penghormatan dan penyucian kepada para leluhur.

Hal ini, sekaligus peningkatan keyakinan di dalam kehidupan beragama serta pembangunan semangat gotong – royong yang semakin kuat di antara seluruh pelaksana upacara,” ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Karangasem menilai, rangkaian upacara Baligia ini juga memberikan kontribusi positif, baik dari aspek spiritual.

“Aura positif di dalam wilayah Kabupaten Karangasem semakin kuat dengan terbangunnya aspek-aspek lain seperti kebudayaan, kemasyarakatan, perputaran ekonomi dan lainnya,” tutur Mas Sumatri.

Salah satu panitia karya, Ida Bagus Oka Gunastawa mengungkapkan, upacara ini merupakan tahapan atma wedana yang sangat suci dan mulia untuk mengantarkan arwah leluhur kepada siwa loka.

“Seluruh proses upacara ini dilaksanakan secara khusus sebagai bentuk penghormatan terakhir dari para ‘sentana’ (keturunan) kepada seluruh Puspa dan Nama (arwah) yang disucikan,” jelas IB Oka Gunastawa.

Karya ini lanjut Gunastawa memiliki rangkaian yang sangat panjang. Diawali dengan upacara Ngaku Agem Karya yang dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2018 dan puncak karyanya yaitu upacara Penguptian dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2018.

Adapun pelaksanaan Karya Baligia ini tidak terikat oleh durasi waktu atau dengan kata lain tidak harus dilaksanakan dalam periode tertentu karena dasarnya adalah keikhlasan dan kesiapan pihak keluarga. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini