Dikatakan, ibadah haji juga terkait pengalaman spiritual orang karena begitu banyak orang muslim yang kaya dan mampu tak kunjung menunaikan haji. Sebaliknya, betapa banyak orang bergaji rendah justru diberi kemampuan beribadah haji.
“Semangat dan pengalaman batin seseorang, amat berpengaruh terhadap, berapa kuat niat haji itu tumbuh,” sambungnya.
Haji sebagai rukun kelima dalam Islam ini, sarat ritual yang bisa dipahami dengan memposisikan simbol-simbol penuh makna. Pertama, makna tauhid, berpusat pada ka’bah sentra kedatangan jutaan orang berbagai penjuru berkumpul dalam satu pusat, tanpa dibedakan.
Idul Adha, Telkomsel Salurkan Hewan Kurban ke 48.000 Penerima Manfaat
Hal inilah, lanjut Yunus Anies, sebagai simbol dari tujuan hidup ini adalah satu yakni Allah SWT.
Kedua, ketika jamaah haji harus berkumpul di Padang Arafah. Ibadah haji, menjadi gambaran manusia harus kembali kepada fitrahnya sebagai hamba. Baik ketika hidup maupun mati.
Ketiga makna napak tilas sejarah kenabian. Haji menjadi momen untuk mengenang nabi-nabi terdahulu khususnya Nabi Adam, Ibrahim dan Muhammad SAW.
MUI Bali Terapkan Tradisi Jemput Bola di Kabupaten Badung
Perjalanan para nabi itu, bukanlah sejarah hidup yang kosong melainkan mengandung pelajaran berharga yang harus diingat. Ritual melontar jumrah, adalah jejak permusuhan Nabi Adam dan Syaitan.
Kemudian, ritual Sa’i misalnya, menyimpan perjuangan Siti Hajar mencari air, untuk putranya Ismail ketika ditinggal suami Nabi Ibrahim.
“Siti Hajar harus berlari-lari berulang sampai tujuh kali, merupakan simbol kegigihan ihtiar yang tidak pernah putus asa hingga pertolongan Allah datang, memancarkan air di bawah kaki Nabi Ismail,” imnbuhnya sembari menambahkan mata air itu dikenal sebagai Sumur Zamzam.
Bupati Giri Prasta Ingatkan Prinsip Saling Sumbah, Saling Parid dan Mesidikara
Pada bagian akhir, Khatib Yunus Anies mengingatkan, Allah tidak mewajibkan haji sebagaimana ibadah Salat lima waktu. Ibadah haji jangan disiasiakan bagi yang sudah mampu, agar dijalankan sesuai ritual dan ketentuan yang ditetapkan.
Bagi yang belum mampu menunaikan ibadah haji, cukup agar berihtiar semampunya dan menyerap makna haji dan menerapkannnya dalam kehidupan sehari-hari.
“Haji adalah perjalanan suci, bukan wisata untuk meraih kebanggan diri, karena itu, bagi yang belum diberi kemampuan agar tidak perlu berkecil hati,selama kita selalu berusaha menjadi pribadi-pribadi yang bertakwa,” katanya mengingatkan.
Usai pelaksanaan salat Iduladha yang berjalan khusuyk dan tertib, dilanjutkan penyerahan hewan kurban sapi oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta disaksikan Ketua DPRD Badung Putu Parwata dan para pejabat Forkopimda Badung lainnya. ***