Sebanyak Enam Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia

18 April 2021, 23:38 WIB

Tangerang – Enam juta dosis bahan baku vaksin CoronaVac dari Sinovac
kembali tiba di Indonesia pada Minggu, (18/4/2021).

Kedatangan vaksin kali ini merupakan kedatangan yang kedelapan dari
keseluruhan vaksin Covid-19 yang telah tiba di Indonesia sejak kedatangan
pertama pada 6 Desember 2020.

Pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA-891 yang membawa vaksin
tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sekira pukul 11.45 WIB.

“Hari ini kami menerima kedatangan enam juta bulk vaccine dari Sinovac China
yang merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaccine yang akan kita
terima tahun ini, total yang kita terima dari Sinovac adalah 59,5 juta bulk
vaccine,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di
lokasi kedatangan vaksin.

Ia menambahkan, enam juta dosis bahan baku vaksin tersebut akan terlebih
dahulu diolah dan diproduksi oleh PT Bio Farma yang telah memperoleh
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).

Vaksin Covid-19 produksi Sinovac juga sebelumnya telah mendapatkan izin
penggunaan darurat dari BPOM dan memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI).

Hingga saat ini, dari kurang lebih 46 juta dosis vaksin yang telah diolah oleh
Bio Farma, sebanyak 22 juta dosis vaksin telah diterima dari BUMN yang
berfokus pada produksi vaksin dan antisera tersebut untuk kemudian
didistribusikan ke seluruh daerah.

Pemerintah juga akan berupaya untuk terus memperoleh dosis vaksin yang
nantinya akan diberikan secara cuma-cuma kepada kurang lebih 181,5 juta
masyarakat.

“Diharapkan dalam satu bulan ke depan kita bisa menerima tambahan sekitar
20-an juta dosis lagi hasil produksi dari Bio Farma atas kedatangan bulk
vaccine ini, dengan demikian kita harapkan program vaksinasi untuk seluruh
daerah, provinsi, kabupaten, dan kota madya bisa berjalan untuk bulan April
dan Mei dengan lancar dan baik,” sambungnya.

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah tengah memfokuskan vaksinasi kepada para
warga lanjut usia (lansia) untuk memberikan perlindungan kepada mereka yang
rentan terpapar virus korona.

“Penting juga diingat bahwa pada saat Ramadan, kemungkinan banyak keluarga
yang ingin bertemu orang tuanya sangat tinggi. Jadi, tolong dipastikan dalam
sebulan ini prioritas diberikan vaksinasi kepada para lansia sehingga mereka
bisa kita lindungi. Kalau nanti dikunjungi oleh keluarganya, mereka relatif
imunitasnya lebih baik,” jelasnya.

Adapun pada bulan Ramadan ini, pemerintah akan tetap menggelar vaksinasi
massal secara gratis kepada masyarakat. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia
(MUI) juga telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksinasi yang dilakukan selama
bulan Ramadan tidaklah membatalkan puasa.

Hal itu juga menjadi salah satu dasar pertimbangan pemerintah untuk tetap
menyelenggarakan kebijakan vaksinasi.

“Pesan saya kepada seluruh teman-teman di daerah, kepala daerah, gubernur,
bupati, dan wali kota, terus jalankan program vaksinasi. MUI sudah bilang
bahwa selama bulan puasa vaksinasi tidak membatalkan puasa,” tutupnya.
(riz)

Artikel Lainnya

Terkini