JAKARTA – Siklon Tropis Ernie muncul hari, Jumat (7/4/17) pada pukul 01.00 WIB di perairan sebelah barat Australia, sekitar 14.9LS 110.5BT pada jarak 800 km sebelah Selatan Cilacap memicu terjadinya gelombang air laut cukup tinggi.
“Siklon Tropis Ernie mengakibatkan dampak tidak langsung berupa wilayah konvergensi dan peningkatan curah hujan di beberapa tempat di Indonesia bagian Barat,” jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG Dr. Yunus S. Swarinoto dalam siaran persnya, Jumat (7/4/17).
Saat ini, Siklon Tropis Ernie mempunyai kecepatan angin maksimum 100 km/jam, dan tekanan udara minimum 987 mb. Siklon Tropis Ernie bergerak ke Selatan – Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan gerak 12 km/jam.
Sementara itu, terdapat pusat tekanan rendah di Laut Arafuru, yang mengakibatkan pertumbuhan awan dan gelombang tinggi di wilayah sekitarnya. Kondisi tersebut diperkirakan mengakibatkan hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama.
Hujan melanda mulai 7 April hingga 9 April 2017 di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua.
Gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Barat Kep. Simeulue hingga Kep. Mentawai, perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa, bagian selatan Selat Bali, Selat Lombok dan Selat Alas, Laut Jawa, Laut Sulawesi bagian Timur, perairan Kep. Sangihe.
Juga, Talaud, Laut Maluku bagian Utara, perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan Utara Papua Barat dan Papua, perairan Utara Kep. Kai hingga Aru, perairan Kep. Babar dan Tanimbar serta Laut Arafuru bagian Timur.
Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang. Demikian juga jalan licin serta pengguna jasa transportasi penyeberangan laut diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi tersebut. (des)