![]() |
Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Kabupaten Garut/biro pers setpres |
GARUT – Presiden Joko Widodo meminta para petani memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Tani (KUTK) yang disediakan perbankan guna rniningkatka produktivitas hasil pertanian. Kepala Negara menyatakan hal itu dalam kunjungan hari kedua ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019).
Presiden mendatangi Kampung Kaumluwuk, Desa Leuwigoong. Di desa tersebut, Kepala Negara bertemu dengan para petani. Jokowi meninjau stan pameran produk-produk pertanian yang berada tak jauh dari lokasi.
Tak lama setelahnya, ia meninjau aktivitas tanam padi yang dilakukan para petani setempat. Kepala Negara berdialog dengan para petani dan meminta mereka memanfaatkan fasilitas pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani yang difasilitasi BNI.
“Kalau dapat KUR, saya titip ya, jangan dipakai untuk beli baju, jaket, atau motor. Hati-hati, enggak bisa mengembalikan. Pinjam KUR itu gunakan seluruhnya untuk menutup biaya-biaya ongkos produksi,” kata Presiden.
Ia berharap produktivitas para petani akan semakin meningkat dengan bantuan modal usaha KUR Tani. Pihaknya mendorong para petani untuk tidak hanya menanam satu jenis tanaman pertanian saja, melainkan berbagai jenis tanaman lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Saya melihat di Kabupaten Garut ini banyak kesempatan. Bisa tanam padi, bisa tanam jagung, tadi saya lihat juga ada yang menanam jeruk dan berhasil. Saya kira bagus sekali. Tanaman itu tidak harus hanya padi saja,” ujarnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kegiatan ini merupakan program Gerakan Mengawal Musim Tanam (GMMT) Oktober 2018-Maret 2019 (OKMAR 2018/2019) dengan pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan bagi petani sektor tanaman pangan di berbagai daerah Indonesia. Program ini bersinergi dengan program BUMN Hadir Untuk Negeri dan Kementerian Pertanian. (rhm)