dr. Patra menyampaikan, saat ini telah ada suatu sistem dari BMTA terkait dengan penatalaksanaan kasus WNA yang terkonfirmasi Covid-19.
Sistem yang diterapkan bahwa jika ada kasus yang terkonfirmasi di bandara akan dirujuk ke RS atau Isoter yang bekerjasama dengan RS (di handle oleh ambulans RS Bali); Kasus Yang Terkonfirmasi atau ada keluhan di hotel karantina akan dijemput oleh ambulan RS yang dihubungkan oleh Call Center BMTA.
Kemudian, WNA yang setelah selesai proses karantina dengan keluhan atau hasil tes terkonfirmasi maka akan di handle oleh RS terdekat sesuai arahan dari BMTA; Semua hotel yang melayani WNA bekerjasama dengan BMTA melalui organisasi BTB/GIPI Bali.
Penguatan Kerja Sama BIMP-EAGA, Kunci Pemulihan Ekonomi
Pembicara ketiga, dr. Nyoman Gunarta, MPH mengangkat topik Kesiapan Badung Menyongsong Post Tourism Covid-19.
Dr. Nyoman Gunarta menyatakan, cakupan vaksinasi masyarakat di Kabupaten Badung telah cukup tinggi, selain itu sinergitas antara pelayanan kesehatan dengan masyarakat menjadi faktor yang mendukung kesiapan Badung dalam menyambut pariwisata kembali.
“Upaya yang telah dilakukan untuk memperketat pengawasan di pintu masuk Badung, dengan salah satunya adalah memberlakukan bagi yang melakukan perjalanan dengan transportasi udara dapat menunjukkan hasil negatif Antigen (H-1) dengan syarat sudah memperoleh vaksinasi dosis kedua,” ungkap Dr Nyoman Gunarta.
Pemprov Bali Catat SiLPA Tahun 2020 Sebesar Rp192,85 Miliar
Ia melanjutkan, hasil negatif PCR H-3 jika baru memperoleh vaksinasi dosis pertama. Bukti telah mengikuti vaksinasi ditunjukkan melalui Aplikasi PeduliLindungi.
Pada akhir seminar dibacakan kesimpulan berupa sejumlah rekomendasi penting untuk Provinsi Bali dalam Menyambut Free Covid Corridor. Selain itu, rekomendasi kepada kementrian terkait yang menjadi sentra penting dalam penatalaksanaan health dan medical tourism.
Adapaun rekomendasi penting dihasilkan dalam seminar UNBI sebagai berikut:
Andalkan Wisatawan Berkualitas, Bali Ingin Geser Pariwisata Massal
Pemprov Bali
Mendorong pihak industri pariwisata untuk kreatif mengembangkan program wisata dengan paket yang memenuhi prokes (termasuk sistem Bubble atau Sandbox).
Melakukan persiapan detail sistem pelayanan kesehatan untuk penerimaan pariwisata, mulai dari kadatangan s.d penunjang lainnya (lab, klinik dll)
Melakukan koordinasi kuat lintas sektor yang bersinergi agar wisatawan asing dapat kembali dengan memenuhi regulasi kesehatan
Duta Besar Indonesia di Negara ASEAN Diharapkan Turut Promosikan Pariwisata Bali
Policy dan target wisata juga mengikuti arahan pusat, sehingga penguatan koordinasi dan advokasi pemprov dengan pemerintah pusat menjadi penting untuk ditingkatkan
Perlu upaya yang terus-menerus untuk bisa mengadaptasi dinamika yang terjadi, perlu respon cepat dari pemerintah provinsi agar peluang-peluang yang ada tidak hilang
Pelaku Industri Wisata di Bali
Melakukan koordinasi detil dengan mitra luar negeri untuk mendatangkan wisatawan di musim dingin belahan utara dengan pendekatan Bubble.
Menkes Budi Gunadi Sadikin: Tren Telemedisin Wujud Perubahan Layanan Kesehatan Masa Pandemi
Perlu kreatif mengembangkan program wisata dengan paket yang memenuhi prokes (termasuk sistem Bubble atau Sandbox).
Melakukan persiapan detail bersama sistem pelayanan kesehatan untuk penerimaan pariwisata.
Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kreatif
Menetapkan sistem penatalaksanaan wisawatawan asing yang berkunjung ke Indonesia (menggunakan metode bubble, sandbox dll)
Wujudkan Indonesia Sehat 2025, Indosat Ooredoo Luncurkan Aplikasi IMove Inovasi Kesehatan Digital
Mendorong koordinasi erat antara travel agent, penerbangan, perhotelan dan berbagai industri wisata lain agarterus kreatif dan flkesibel dalam menghadapi ketidak pastian situasi.
Melakukan koordinasi dengan KBRI-KBRI agar ada strategi bersama untuk mendatangkan wisatawan
Perlu ada informasi berupa tayangan terkait dengan perkembangan di Bali atau di Indonesia
Kementerian Kesehatan
Penguatan fasilitas kesehatan yang menunjang penatalaksanaan medical tourism atau health tourism. Kaitan dengan Covid-19, adalah penguatan fasilitas penunjang seperti lab tersertifikasi dalam pemeriksaan yang dibutuhkan. Penguatan faskes tidak hanya pada tataran RS, tapi juga tataran faskes primer
Perkonas Kemenkes 2021 Upaya dalam Meramaikan Bali
Peningkatan kualitas SDM kesehatan dalam mendukung sistem yang dicanangkan pemerintah dalam menyongsong Free Covid Corridor
Mendorong secara aktif pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi dalam memonitoring pergerakan wisatawan asing selama di Indonesia serta memastikan protocol kesehatan yang diterapkan
Evaluasi dan monitoring dari kemenkes hendaknya dilakukan secara berkesinambungan dan terintegrasi lintas sektor
Kementerian Luar Negeri
Mengumpulkan informasi dari KBRI terkait kebutuhan dan ekspektasi dari Negara-Negara di dunia dalam berwisata ke Bali
Presiden Jokowi : Fasilitas Kesehatan Harus Mengacu Standar Kemenkes
Mempublikasikan dan menjadi penghubung terkait dengan kesiapan dan sistem yang Indonesia terapkan dalam penerimaan wisatawan
Salah satu tugas KBRI adalah bekerjasama dgn pihak2 yang terkait dengan Negara luar (contoh Maskapai Penerbangan) utk mempromosikan sektor pariwisata RI kpd pasar Jepang atau Negara lain. KBRI dapat memberikan info2 terkini kpd jaringan2 termasuk asosiasi travel agents terkait perkembangan di RI dan daerah2 wisata
Entry Point
Kedatangan tamu dari jepang dengan konsep Family Travel dari Tokyo ke Bali tanggal 5 Desember 2021 perlu ditentukan skema penerimaan yang jelas dan menjadi win-win solution
Saat menutup seminar nasional Dekan Fakultas Ilmu – ilmu kesehatan Universitas Bali Internasional, Ns. I Gusti Ngurah Made Yudhi Saputra, S.Kep.,MM. mengharapkan acara ini akan memberikan rekomendasi dan dampak positif dalam pengembangan medical tourism di Bali. Sesi foto bersama melalui virtual bersama dengan para peserta menandai selesainya kegiatan seminar. ***