“Kami berharap festival in berdampak positif bagi industri pariwisata dan ekonomi lokal Bali, serta memperkaya kehidupan sosial dan budaya masyarakat,” tuturnya.
Di tengah festival dan kompetisi paduan suara yang semakin banyak di Indonesia dan dunia, pihaknya bangga menggelar BICF.
Kata dia, festival paduan suara ini sangat ditunggu-tunggu, tidak hanya paduan suara di Indonesia, namun juga paduan suara internasional.
OJK Bali Dorong Penguatan Permodalan BPR dan BPRS agar Daya Saing Meningkat
Dari sisi kualitas penyelenggaraan menjadi jaminan dengan hadirnya para juri kompeten berbagai negara.
Bali International Choir Festival (BICF) ke-13 menjadi ajang persahabatan dan kolaborasi di pinggir pantai maupun di berbagai tempat di Bali sehingga bisa memberi kesempatan unik bagi setiap peserta.
Peserta dari berbagai belahan negara selain unjuk performa bidang tarik suara juga sembari menikmati keindahan Oulau Bali dan lingkungan keseharian masyarakat Bali yang sarat tradisi dan budaya.
Marga Festival 2024, Bupati Sanjaya Harap Berikan Manfaat bagi Bidang Politik Ekonomi dan Kebudayaan
“Masyarakat Bali yang kental tradisi ritual yang tulus, menjadikan Festival ini sangat unik dan tidak dapat dibandingkan dengan Festival lainnya,” tutur Tommyanto Kandisaputra.
Lebih lanjut, BICF bukan saja fokus pada kompetisi ataupun persaingan satu dan lainnya, namun lebih dari itu, menjadi konser persahabatan, kerja sama dan menemukan atmosphere yang menyenangkan dan pengalaman mengesankan.
Untuk meningkatkan kualitas penampilan paduan suara, pihak penyelenggara menyiapkan aspek edukasi paduan suara, seminar, workshop, feedback untuk paduan suara dari para juri dan klinik paduan suara.
PKL Teras Malioboro Ngotot Kembali Berjualan ke Selasar, PJ Walikota Minta Pedagang Bersabar
Melalui paduan suara, bisa memperkuat persahabatan dan membangun hubungan baik antar paduan suara di Indonesia dan dunia. Selama berlangsungnya festival, seabrek aktivitas memberikan inspirasi dan motivasi melakukan aktivitas paduan suara lebih dalam dan penuh kecintaan.
Pihaknya menyambut peserta dengan tangan terbuka dan suka cita dan menyampaikan selamat berkompetisi pada ajang yang mendapat dukungan penuh mantan Kapolda Bali dan mantan Kepala BNN Petrus Reinhard Golose.
“Semoga peserta merasakan pengalaman menyanyi yang hebat di Bali, sekaligus mengukir kenangan yang tidak terlupakan,” imbuh Tommyanto Kandisaputra.
PDI Perjuangan Tabanan Sosialisasikan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Ke Depan, Seperti Apa?
Tercatat, gelaran BICF dihadiri 13 negara partisipan seperti Amerika Serikat, New Zealand, China, Korea Selatan, Sri Lanka, Slovenia, Afrika Selatan, Malaysia, Philippines, Vietnam, Thailand, Singapore, dan peserta yang datang dari 20 provinsi Indonesia diantaranya Bali, Banten, D.I Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Papua Barat, Papua Tengah, NTT, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
Tima juri BICF yakni Tommyanto Kandisaputra (Indonesia), Susanna Saw (Malaysia), Hyowon Woo (Korea Selatan), Dr. Gene Peterson (USA), Heny Janawati (Indonesia), Ambrož Čopi (Slovenia), Heechurl Kim (Korea Selaran), Dr. Joseph Bolin (USA), Dr. Michael Barrett-Berg (Afrika Selatan), Dr. Darius Lim (Singapore), Andreas Sugeng (Indonesia), Jonathan Velasco (Philippines), Saunder Choi (Philippines), Kittiporn Tantrarungroj (Thailand), Dr. T.J Harper (USA), Dr. Ethan Sperry (USA), Joy T. Nilo (Philippines), dan Dr. Michelle Jensen (USA).
BICF 2024 didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemprov Bali, BNNP Bali, Pemkab Badung, Komjen Pol (P) Prof. Dr. Petrus R. Golose, Lenny Hartono Jewelry & Lifestyle, serta Official media partner diantaranya Kabarnusa.com. ***