Wali Kota Rai Mantra Ajak Umat Hindu Laksanakan Catur Paramitha

26 Maret 2017, 09:03 WIB

DENPASAR – Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmajaya Mantra mengajak segenap umat Hindu dan masyarakat Kota Denpasar yang merayakan rangkaian Hari Suci Nyepi saling menghormati, mengembangkan rasa toleransi berdasarkan konsep Catur Paramitha dan Tri Hita Karana.

Umat Hindu sebentar lagi melaksanakan pergantian tahun Caka 1938 ke Caka 1939. Pergantian itu ditandai dengan bulan gelap atau Tilem pada Sasih Kesanga pada tanggal 27 Maret yang merupakan pengujung Tahun Caka 1938, dan pada hari selasa 28 Maret merupakan awal sasih Kadasa Tahun Caka 1939.

Setiap kali pergantian tahun Caka umat Hindu menyambutnya dengan rangkaian upacara Melasti, Tawur, Nyepi dan Ngembak Geni.

Melasti atau disebut ‘Melis’ merupakan prosesi upacara ‘Nyuciang Pratima’ ke Samudra (Pantai/Laut, Danau/Sungai) yang memiliki makna meningkatkan sradha bhakti kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa-Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan implementasi mengikuti ajaran dharma.

Juga, menghilangkan segala bentuk penderitaan masyarakat, menghilangkan penderitaan diri pribadi yang meliputi; Awidya (kegelapan bathin), Asmita (egoisme), Raja (pengumbaran nafsu), Dwesa (kebencian dan dendam) dan Abhiniwesa ( rasa takut menghadapi hidup), dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Setelah Melasti Umat Hindu melaksanakan upacara Tawur yang juga dikenal sebagai Tawur Kesanga atau Tawur Agung yang bermakna mensucikan Palemahan Keluarga, Banjar, Desa Pekraman, seluruh wilayah.

Malamnya merupakan akhir dari Tahun caka 1938, sedangkan besoknya merupakan pelaksanaan hari suci Nyepi (sipeng) mengawali Tahun caka 1939. Dalam pelaksanaan hari suci Nyepi ini, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian yakni, Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan yang semuanya bermakna hening.

Semua itu, agar manusia bisa menata diri secara bathiniah dan lahiriah yang lebih baik guna mengarungi kehidupan masa depan. Pelaksanaan Catur Berata Penyepian ini diakhiri esok harinya dengan Ngembak Geni yang bermakna penyucian lingkungan sosial melalui Dharma Shanti.

Rai Mantra mengajak segenap umat Hindu dan masyarakat Kota Denpasar untuk benar-benar melaksanakan seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi.

“Nyepi seabgai suatu Yadnya Suci guna terus meningkatkan sradha bhakti agar kita dapat melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara untuk mewujudkan masyarakat Denpasar yang sejahtera dan bahagia,” katanya belum lama ini.

Dalam pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi ini Walikota Rai Mantra menghimbau segenap komponen masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan untuk saling menghormati, mengembangkan rasa toleransi berdasarkan konsep Catur Paramitha dan Tri Hita Karana. “Sehingga kita dapat hidup harmonis dalam Kebhinekaan,” imbuhnya. (gek)

Berita Lainnya

Terkini