Hadapi Potensi Krisis Global, Pemda Diminta Jaga Ketahanan Pangan

Pemerintah daerah diminta bisa menjaga ketahanan pangan di wilayahnya yang menjadi kunci dalam menghadapi ancaman potensi krisis global.

9 November 2022, 04:40 WIB

JakartaKetahanan pangan menjadi kunci untuk menghadapi potensi krisis global karenanya pemerintah daerah diminta tetap menjaga ketahanan pangannya.

“Pemerintah terus mendorong ketahanan pangan melalui berbagai bauran strategi dan kebijakan,” ungkap Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko dari keterangan tertulisnya Selasa (8/11/2022).

Pihaknya meminta pemerintah daerah bisa menjaga ketahanan pangan di wilayahnya.

“Di Bima Unggul dengan tanaman Jagungnya. Ini harus lebih ditingkatkan produktivitasnya demi menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional,” tegas Moeldoko saat menerima kedatangan Wali Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Lutfi, di gedung Bina Graha Jakarta.

Dari sisi pembiayaan pemerintah telah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh pelaku sektor pertanian dengan bunga hanya 3 persen hingga akhir 2022. Kemudian, plafon KUR juga ditingkatkan hingga Rp 373,17 triliun.

“Pemerintah daerah bisa menggunakannya baik untuk pengadaan alsintan atau korporatisasi di sektor pertanian,” sambung mantan Pangdam IV/ Diponegoro itu.

Kemudian, diversifikasi pangan lokal dengan meningkatkan produksi jagung, sorgum, sagu, dan singkong melalui perluasan lahan dan pembukaan area baru.

Kata Moeldoko, sekarang apapun dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan agar terjadi pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Wali Kota Bima Muhammad Lutfi mengatakan, peningkatan produksi pertanian di kota Bima sejauh ini masih terkendala oleh masalah pengairan. Laahan-lahan pertanian komoditas jagung masih mengandalkan air hujan.

Keberadaan bendungan atau DAM sangat dibutuhkan agar bisa menjadi irigasi teknis untuk peningkatan produksi pertanian terutama jagung.

Saat ini pemerintah kota Bima sedang merencanakan pembangunan dua bendungan atau DAM ssebagai irigasi teknis, pembangunan bendungan juga bisa mengantisipasi terjadi banjir saat musim hujan, seperti pada 2016.

Dikatakan, tingginya intensitas hujan menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri seluruh kawasan kota Bima hingga menyebabkan kerugian sebesar Rp 2 triliun. ***

Berita Lainnya

Terkini