Hmm..Penghasilan Pengemis Lampaui Gaji Pegawai Kontrak di Jembrana

24 Maret 2016, 19:27 WIB

JEMBRANA – Meski hidup dari belas kasihan orang namun jangan sangka kehidupan pengemis memprihatinkan, buktinya di Kabupaten Jembrana, penghasilan pengemis mencapai Rp 1,2 juta perbulan melebihi honor pegawai kontrak.

Dari penelusuran Kabarnusa.com, Kabupaten Jembrana yang dikenal Bumi Makepung kian menjadi sasaran serbuan para pengemis. Para pengemis kebanyakan perempuan mengajak serta anak-anak kecil serta bayi kebanyakan berasar dari kabupaten lain di Bali, terbanyak Kabupaten Karangasem.

Belakangan terungkap, pengemis bukan hanya mengais rejeki di perkotaan, melainkan merambah ke pedesaan. Kehadiran mereka cukup mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat. Pasalnya, tak jarang dari mereka sedikit memaksa.

Kendati mengemis sering dicibir masyarakat, lantaran mereka selain meminta uang juga makanan. Di pihak lain, jika ditelisik, penghasilan pengemis dalam sebulannya ternyata melebihi gaji pegawai Kontrak Pemkab Jembrana.

Seperti terungkap di salah satu toko modern berjaringan di Jembrana. Seorang pengemis perempuan mengajak anak kecil, sibuk menukarkan uang recehan kertas dan logam kepada kasir toko moderen tersebut.

Uang receh setelah dihitung petugas kasir berjumlah Rp 250 ribu. Petugas kasir menyerahkan uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak dua lembar dan pecahan Rp 50 ribu sebanyak satu lembar.

“Setiap minggu, ada saja pengemis menukar uang recehan disini. Besarnya bervariasi, antara dua ratus lima puluh ribu rupiah sampai tiga ratus ribu rupiah lebih,” ujar Zainab, kasir toko modern berjaringan di Jembrana, Kamis (24/3/2016).

Dari perhitungan dilakukan, penghasilan seorang pengemis setiap minggu jika dihitung selama sebulan bisa mencapai Rp 1,2 juta lebih. Jumlah itu ternyata melebihi penghasilan pegawai kontrak Pemkab Jembrana yang hanya dibayar Rp 1 juta setiap bulan.

Zainab mengaku sering melayani pengemis yang biasa mengais rejeki di Jembrana guna menukarkan uang receh hasil mengemis. Seorang pengemis yang mengaku asal Karang Asem mengaku, menukarkan uang recehan dari hasil mengemis agar mudah menyimpannya. (dar)

Berita Lainnya

Terkini