Istri Komandan Operasi Lintas Laut Jawa Bali Sambangi Lanal Denpasar

4 Agustus 2017, 23:23 WIB
2%2B%25282%2529
Istri pelaku sejarah Operasi Lintas Laaut Jawa Bali Kapten sambangi Lanal Denpasar

DENPASAR – Istri pelaku sejarah Operasi Lintas Jawa Bali Oni Markadi menyambangi Lanal Denpasar untuk mengenang kembali perjuangan Kapten Markadi semasa jaman mengusir penjajah.

Bagi yang pernah melintas di kawasan hutan Cekik Jalan Denpasar-Gilimanuk, tepatnya kiri jalan sebelum Pelabuhan Gilimanuk ada bangunan yang menjulang tinggi terlihat dari jalan raya.

Tepat di pagar yang mengeliligi bangunan itu ada tulisan Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali. Jika menengok ke dalam areal bangunan itu, disekitarnya ada dua buah tank, rudal dan dua buah ranjau laut.

Mungkin bagi sebagian orang sudah mengetahui keberadaan monumen tersebut terlebih lagi bagi TNI Angkatan Laut di Bali, tentu faham monumen untuk mengenang jasa Pahlawan Kapten Markadi.

Perjuangan Kapten Markadi pada saat penjajahan Belanda bertempur di Selat Bali yang mungkin terjadi pertempuran laut yang sangat heroik dan pertama kali di Nusantara ini.

Pada saat upacara peringatan Operasi Lintas Laut Jawa-Bali, sejarah singkat hingga dibangun monumen itu dibacakan dihadapan para peserta upacara.

Peristiwa Operasi Lintas Laut Jawa – Bali berawal 3 April 1946 ketika sepasukan Tentara Keamanan Bagian Laut (TKR Laut) dikenal Pasukan M di bawah pimpinan Kapten Laut Markadi berkekuatan 4 peleton bersiap – siap melaksanakan Operasi Lintas Laut Banyuwangi Bali.

Operasi Lintas Laut Banyuwangi Bali betujuan melakukan konsolidasi dan mengatur penggabungan dengan para pemuda dan rakyat Bali yang pada saat itu Pulau Bali sudah di duduki Belanda.

Pasukan M berangkat dari pelabuhan Banyuwangi dengan 13 jukung dan 3 perahu mayang, pasukan M tersebut menuju pantai Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana. Pasukan tersebut menggunakan pakaian musim dingin tentara Jepang hasil rampasan dan juga membawa senjata hasil rampasan Jepang.

Upacara Peristiwa Operasi Lintas Laut Jawa – Bali yang setiap tahun rutin dilaksanakan di Monumen Operasi Lintas Laut Jawa Bali kawasan hutan Cekik Gilimanuk Kabupaten Jembrana tersebut selalu di hadiri isteri pelaku sejarah Ibu Oni Markadi yang datang setiap tahun bersama rombongan dari Wanita Kawanua Jakarta.

Seusai pelaksanaan Upacara Operasi Lintas Laut Jawa-Bali beliau (Ibu Oni Markadi) selalu bersilaturahmi dan menyempatkan diri berkunjung ke Mako Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar di Jalan Raya Sesetan Denpasar Bali.

Ada yang menarik dari kunjungan Oni Markadi beberapa waktu yang di Mako Lanal Denpasar yaitu beliau (Ibu Oni Markadi) sempat menitikkan air mata karena haru, kenapa demikian karena beliau melihat gedung utama yang dimiliki oleh Lanal Denpasar di namakan Gedung Markadi.

Sambil menitikkan air mata beliau mengucapkan terima kasih kepada TNI Angkatan Laut khususnya Pangkalan TNI AL Denpasar yang disampaikan kepada Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka, karena nama suaminya telah dijadikan nama gedung kebanggaan di Mako Lanal Denpasar.

Dengan demikian mudah-mudahan dengan dijadikannya nama “Markadi” sebagai nama gedung di Lanal Denpasar dapat mengingatkan kita atas perjuangan beliau yang pernah bertempur melawan Belanda di Laut Bali, demikian ucapnya.

Diakhir kunjungannya di Mako Lanal Denpasar disambut Danlanal Denpasar beserta Ketua Jalasenastri Cabang 10 Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur Ny. Gusti Bagus Oka.

Juga, perwira staf serta segenap anggota Lanal Denpasar, Oni Markadi berkenan memberikan cinera mata kepada Lanal Denpasar yang diserahkan langsung Markadi yang disaksikan oleh rombongan Wanita Kawanua Jakarta serta dilanjutkan dengan foto bersama didepan Gedung Markadi. (des)

Artikel Lainnya

Terkini