Beberapa warga dan perwakilan LBH Yogyakarta sudah menunggu, langsung mengajak tim KSP ke serambi masjid Hidayatul Islam atau lebih sering disebut masjid Prajan untuk berbincang-bincang.
Di hadapan ratusan warga Desa Wadas yang menolak pembangunan bendungan Bener tersebut, Joko membuka dialog dengan etika masyarakat jawa.
“Dalem nyuwun duko panjenengan, (saya minta marah bapak/ibu), kami datang kesini siap untuk mendengarkan unek-unek warga, silahkan ceritakan yang sebenarnya. Yang mau marah-marah, nggeh monggo (juga silahkan),” tutur Joko.
Kasus Penambangan Batuan Adesit, Aparat Jangan Sewenang-wenang terhadap Warga Wadas Purworejo
Warga satu persatu buka suara soal insiden penangkapan hingga alasan penolakan penambangan batu andesit dan pembangunan bendungan Bener.
Beberapa warga tampak emosi saat menceritakan kronologi kejadian kronologi peristiwa hingga beberapa terlihat menangis.
Joanes Joko menyampaikan terima kasih atas kesediaan warga menyampaikan semuanya. Semua aspirasi, masukan warga sudah dicatat.
KSP: Pemindahan IKN Jawaban atas Tantangan Merawat Keberagaman dan Toleransi