Lurah di Gorontalo Larang Staf Nonton Sinetron “Uttaran”

30 Januari 2016, 08:00 WIB
3d7899a90425b0b65541010be5f5bc58
Pemeran sinetron Uttaran (foto:tabloid bintang)

Kabarnusa.com – Lurah Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Faniear Nanda Doda (27) melarang stafnya menonton “Uttaran” sinetron yang tengah digandrungi masyarakat asal India itu karena berdurasi panjang sehingga mengganggu kinerja mereka.

Di atas selembar kertas berisi maklumat larangan menonton Uttaran, dipasang di bawah televisi di pojok ruangan staf kantor lurah Dembe Jaya yang ditempelkannya pada Kamis pagi (28/1/2016).

Lurah muda itu membubuhkan tanda tangan serta cap resmi di bawah maklumat itu.

Rupanya, pengumuman itu menjadi perbicangkan luas di berbagai media sosial setempat.

Dia beralasan, sinetron impor berdurasi cukup panjang, sehingga menyebabkan stafnya jadi kurang berkonsentrasi dalam bekerja, melayani masyarakat.

Awalnya, seorang stafnya iseng memotret maklumat itu dan menggunakannya sebagai foto profil di Blackberry Messenger.

Walhasil, tak lama berselang foto itu beredar luas ke berbagai media sosial.

“Saya tak menyangka jika foto itu jadi beredar luas, banyak yang berkomentar lucu,” kata pria yang menjabat Lurah Dembe Jaya sejak 2013 silam itu.

Dia melanjutkan, waktu tayang sinetron Utaran itu cukup panjang, mulai jam dua siang sampai pukul setengah lima sore.

“INi berpotensi menganggu kinerja staf,” katanya dikutip de gorontalo.co Jumat ( 29/1/2016).

Kendati begitu, dia mengaku tidak melarang stafnya untuk tetap menyimak sinetron yang banyak digandrungi masyarakat Indonesia itu .

Dengan catatan, asal sedang lowong, tidak sedang diburu pekerjaan.

Kebetulan , jam tayang sinetron itu bersamaan dengan jam -jam lowong pelayanan di kantor kelurahan itu.

Waktu pelayanan efektif terhadap warga , menurutnya paling banyak berlangsung pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 12.00. Selebihnya, staf kantor bekerja lebih santai.

Hanya saja, menurutnya maklumat itu sengaja dibuatnya, sebagai langkah preventif.

Jangan sampai ada warga yang komplain karena pelayanan jadi terbengkalai gara-gara sinetron itu.

“Saya tidak mau ada staf lalai melayani warga lantaran harus menunggu jeda iklan, yang tidak bisa kembali adalah waktu, jadi jangan disia-siakan,” imbuhnya. (ari)

Artikel Lainnya

Terkini