Tabanan – Aneka jajanan tradisional bikinan pelaku UMKM seperti Laklak hingga Sayur Tipat langsung dicicipi Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat tiba Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih Kabupaten Tabanan, Bali Senin 9 Desember 2024.
Menpar Putri Wardhana didampingi Wakil Menteri Ni Luh Puspa disambut hangat Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya bersama Manager Operasional DTW Jatiluwih, Ketut Purna, Ketua BTB IB Agung Partha Adnyana dan jajaran Perangkat Daerah dan pengelola DTW Jatiluwih lainnya.
Beberapa saat Widiyanti Putri Wardhana berbincang dengan pedagang jajanan tradisional yang sehari-hari menjajakan kuliner untuk wisatawan yang berkunjung ke Jatiluwih.
Satu-persatu stand tempat jajanan khas Jatiluwih dijajakan, dihampiri Putri Wardhana sembari memuji rasa enak jajanan yang harganya cukup terjangkau sebagai salah satu potensi kuliner di Jatiluwih.
Kedatangan Widiyanti Putri Warhdana guna untuk meninjau keunggulan dan perkembangan Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih di Kecamatan Penebel.
Kegiatan berlangsung di area DTW Jatiluwih dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur serta pejabat terkait lainnya di Kementerian Pariwisata RI, Jajaran Pengelola DTW Jatiluwih beserta undangan terkait lainnya.
Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian Daya Tarik Wisata Jatiluwih yang telah berhasil menjadi salah satu destinasi unggulan pariwisata di Indonesia.
Kunjungan ini untuk melihat dan mendengar secara langsung apa saja yang telah dilakukan dalam mengembangkan DTW Jatiluwih.
“Apresiasi saya atas kerja keras yang telah diberikan desa ini, sebagai daya tarik pariwisata,” ujar Widiyanti Putri Wardhana.
Ia juga mengucapkan selamat atas capaian luar biasa yang telah diraih, sehingga Desa Wisata Jatiluwih dapat dikenal baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sejak sebelum ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2016, Jatiluwih telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam pengembangan potensi wisata desa.
Kementerian Pariwisata mendorong pengembangan pariwisata di pedesaan karena memiliki potensi yang autentik, yang bisa menjadi keunggulan dan keunikan dalam merespons isu keberlanjutan.
Desa Wisata Jatiluwih, contoh yang baik dalam penerapan prinsip keberlanjutan dengan menyeluruh dan konsisten, yang akhirnya meraih sertifikasi pariwisata berkelanjutan pada tahun 2024.
Keberhasilan Jatiluwih ini tidak hanya berdampak pada pengakuan nasional, tetapi juga mengantarkan desa ini ke kancah internasional.
Tahun ini, United ASEAN World Tourism Association menetapkan Jatiluwih sebagai salah satu desa wisata terbaik dunia, bersaing dengan 55 desa wisata dari berbagai negara.
Harapan Menpar agar kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah semakin diperkuat untuk mendukung pengembangan desa wisata, yang tidak hanya akan menarik wisatawan domestik tetapi juga wisatawan internasional.
Menggaribawahi Menpar Widiyanti Putri Wardhana, Bupati Sanjaya menegaskan, Tabanan memiliki kekayaan alam dan budaya, juga kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur.
Tabanan mempertahankan kearifan lokal dari ribuan tahun yang lalu, sehingga ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Selain itu, Tabanan telah menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh berbagai organisasi internasional seperti WWF karena keberhasilan mereka dalam mempertahankan wilayah dan budaya lokal.
Kata Sanjaya, Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan di Jatiluwih.
“Tabanan ini menuju maju, Jatiluwih ini maju,”ucap Bupati Tabanan terpilih Pilkadsa 2024.
Ada tiga hal harus diperjuangkan, yakni masyarakat yang mempertahankan kearifan lokal, pengusaha yang mendukung, dan pemerintah yang mensupport.
Budaya adat yang kuat di Jatiluwih sangat berperan dalam keberhasilan pengembangan desa wisata ini, di mana peran wanita dalam menjaga ekosistem dan budaya juga sangat besar.
Untuk itu, kedepan Sanjaya berharap Kementerian Pariwisata RI bisa mendukung seluruh obyek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan untuk terus mengembangkan potensinya secara berkelanjutan.
Pada kesempatan sama, Manager Operasional DTW Jatiluwih, Ketut Purna menyampaikan rasa terimakasihnya kepada pemerintah daerah dan pusat atas dukungan yang diberikan.
“Kenapa kami bisa mendapatkan penghargaan terbaik dari PBB, Itu karena dukungan penuh dari Pemkab Tabanan. Bupati benar-benar mendorong dan mendukung kami,” katanya.
Ketut Purna berharap kunjungan Menteri Pariwisata dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat untuk terus menjaga dan mengembangkan potensi pariwisata secara berkelanjutan. ***