OJK Bali Gencarkan Inklusi Keuangan untuk Penyandang Disabilitas, Dorong Kemandirian Ekonomi Melalui Edukasi dan Akses Pembiayaan

13 Juni 2025, 07:36 WIB

Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat inklusi keuangan bagi penyandang disabilitas.

Melalui serangkaian program edukasi dan aksi sosial, OJK Bali berupaya meningkatkan pemahaman serta akses penyandang disabilitas terhadap produk dan jasa keuangan, membuka jalan menuju kemandirian ekonomi yang lebih baik.

Dalam program OJK Peduli Tahun 2025, OJK Provinsi Bali, bekerja sama dengan UMKM disabilitas binaan mereka, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Gantari Jaya Dinas Sosial Kota Denpasar, serta PT BPD Bali, menggelar edukasi keuangan dan aksi sosial di Yayasan Bunga Bali Denpasar pada Rabu, 11 Juni.

Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menjelaskan bahwa inisiatif ini, yang juga merupakan bagian dari program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan), bertujuan membekali masyarakat berkebutuhan khusus dengan pengetahuan pengelolaan keuangan yang baik, penggunaan produk keuangan yang tepat, serta dorongan untuk terus mengembangkan potensi dan keahlian mereka dalam berbagai bidang usaha.

“Melalui program SETARA (Akses Pelayanan Keuangan Untuk Disabilitas Berdaya) dan OJK Peduli ini, kami berharap Pelaku Usaha Sektor Keuangan (PUSK) dapat meningkatkan penyediaan layanan keuangan yang inklusif bagi masyarakat berkebutuhan khusus,” ujar Puji.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Pengelola Yayasan Bunga Bali Nyoman Dana, Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali Irhamsah, Pengelola KUBE Gantari Jaya I Nyoman Juniarta, dan Kepala Bidang PT BPD Bali Danan.
Nyoman Dana dari Yayasan Bunga Bali menyampaikan apresiasi tinggi atas program OJK Peduli.

“Edukasi keuangan dan aksi sosial ini memberikan pemahaman baru, khususnya bagi UMKM penyandang disabilitas, untuk dapat mengakses layanan perbankan,” ungkapnya.

Inspirasi nyata datang dari I Nyoman Juniarta, Pengelola KUBE Gantari Jaya, yang berbagi kisah suksesnya dalam mengelola usaha kopi Difel Café sejak tahun 2023. Dengan tujuh barista difabel sebagai anggotanya, Difel Café menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berprestasi.

Usaha ini tidak hanya mampu beroperasi secara mandiri, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran dan memberikan edukasi kepada sesama penyandang disabilitas.

Dukungan finansial juga menjadi pilar penting dalam upaya inklusi ini. Kepala Bidang PT BPD Bali, Danan, menegaskan komitmen BPD Bali dalam memberikan layanan pembiayaan kepada penyandang disabilitas sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap komunitas dan lingkungan.

Sinergi antara OJK, Industri Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan daerah diharapkan dapat menciptakan ekosistem Industri Jasa Keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

Pada akhirnya, upaya ini akan mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan masyarakat, yang berujung pada pertumbuhan industri yang lebih sehat dan berdaya.***

Berita Lainnya

Terkini