![]() |
Ketua Fraksi NasDem PSI DPRD Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Widiada |
Denpasar- Anjloknya kunjungan wisatawan Cina sebagai dampak isu virus corona bisa dimanfaatkan untuk melakukan percepatan perbaikan infrastruktur yang masih tertinggal sehingga saat kondisi kepariwisataan normal Bali bisa lebih siap menerima kunjungan wisatawan.
Dengan adanya penyataan resmi dari Pemerintah Cina atas wargaya yang sempat ke Bali ternyata positif terinfeksi virus corona, ini harus disikapi dengan tenang dan serius serta penuh dengan kewaspadaan .
Ketua Fraksi NasDem PSI DPRD Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Widiada mengharapkan, pemerintah lebih proaktif dan tanggap untuk mengantisipasi perkembangan virus corona dan cara cara pencegahannya .
Pemerintah perlu terus menginformasikan ke masyarakat dan publik secara obyektif perihal isu virus corona yang cukup memukul parwisata Bali khususnya.
“Apa yang sebenarnya terjadi jangan ditutupi, kita memberi rasa hormat dengan kecepatan langkah gubernur dan pemerintah pusat semenjak virus ini merebak di Cina,” tandas pria yang disapa Turah Widiada dalam keterangannya Sabtu (15/2/2020).
Langkah kebijakan yang strategis sudah dilakukan walau ini sangat pahit bagi Bali yang mengandalkan Pariwisata sebagai income kesejahteraan masyarakat.
Namun, dia mengingatkan, sepahit apapun masyarakat harus tabah menghadapi kondisi yang benar benar mengerikan untuk kemanusian tersebut.
“Ibaratnya kita melawan musuh yang tidak kelihatan yang menyebabkan semua masyarakat yang menyukai traeveling menjadi sangat waspada dan menahan diri,” ucap Penglingsir Puri Peguyangan ini.
Turah Widiada mengaku mendengar cerita seorang koleganya yang menjadi manager hotel, kunjungan wisatawan asing sudah anjlok 30-40 persen.
“Ini memang cukup menghawatirkan perkembangan pariwisata Bali , sebagai salah satu destinasi yang mentransformasi wisatawan ke Indonesia bagian tengah dan daerah Indonesia lainnya sehingga perlu mendapat Perhatian khusus dari Presiden Jokowi,” terang pria yang menjabat Wakil Ketua DPW Partai NasDem Bali.
Tentunya, sembari bersikap proaktif tidak boleh kendor mengantisipasi perkembangan virus corona yang berasal dari Wuhan Cina itu.
“Kita berharap seluruh kompenen pariwisata di Bali bahu membahu menjaga Bali dan semua pihak termasuk pemerintah harus mengetatkan ikat pinggang agar lebih efisien dan efektif” sarannya
Dalam pemanfaatan anggaran karena situasi yang tidak menentu dan berkurangnya turis karena pembatalan akibat dampak virus korona akan akan sangat berdampak terhadap pendapatan daerah .
“Kita Berdoa semoga situasi yang mencekam dan sangat menghawatirkan masyarakat kita dan masyarakat yang suka melakukan Treveling , dan industri Pariwisata , secepatnya dapat diatasi,” sambung pria yang juga Ketua DPW perguruan silat Kertha Wisesa Bali ini.
Pihaknya mendukung langkah langkah tegas pemerintah untuk antisipasi virus corona menyebar di pulau Bali dan di Indonesia lainnya .
Pihaknya menghimbau jika kondisi sepinya turis terus berkepanjangan sebaiknya dipakai untuk berbenah fasilitas kepariwisataan infrak struktur obyek wisata
Infrakstruktur yang rusak dan sarana penunjang kepariwisataan di plabuhan atau bandara yang mesti berstandar internasional yan canggih untuk mendeteksi segala macam ancaman , termasuk ancaman virus dan penyakit menular lain nya yg bisa menyebar mempengaruhi kepariwisataan Bali .
“Bali merupakan jantung dari kedatangan turis dan wisata dunia di Indonesia, tetapi infrastruktur masih tertinggal, karena itu kita adakan percepatan,” tegasnya.
Lanjutnya, karena saat ini sedang merebaknya isu wabah virus Corona, sehingga pasti berdampak pada pariwisata. Khususnya di Bali yang banyak dikunjungi wisman Cina.
“Nah ini kesempatan kita membangun, karena pasti kunjungan turis turun sampai 3-4 bulan ke depan. Untuk itu daripada diam saja mending percepat pembangunan, sehingga nanti siap saat turis datang lagi,” demikian Turah Widiada. (rhm)