Kabarnusa.com – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta para calon bupati/wali kota bisa meniru jejak sukses kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam membangun daerahnya dan senantiasa hadir di dekat rakyat.
Saat menyampaikan pembekalam dalam konsolidasi menjelang Pilkada serentak di Bali dihadapan seribuan pengurus ranting, PAC, DPC dan kader PDIP lainnya di Karangasem, Hasto banyak mengupas bagaimana spirit perjuangan dan ideologi yang diusung Bung Karno, kembali digelorakan untuk meraih kemenangan di Pilkada.
Dia lantas, mencontohkan, beberapa kader PDIP yang dianggap sukses memimpin dalam mengimplementasikan perjuangan dan ideologi marheinisme yang membela kepentingan rakyat, lewat kekuasan eksekutif yang diraih.
Sebut saja,Risma Wali Kota Surabaya, Joko Widodo semasa menjabat Wali Kota Solo, Wali KOta Blitar Djarot Syaiful Hidayat dan lainnya.
Sejenak Hasto mengajak semua kader, untuk mengenang sosok mantan Presiden RI Soekarno yang memiliki kepemimpinan luar bisa diakui sampai mancaegara.
“Sampai saat ini, belum ada sosok sekuat Bung Karno, setiap September kita ingat pidato Beliau di depan PBB, yang dikenal membangun tata dunia baru,” kata Hasto didepan Calon Bupati Karangasem Wayan Sudirta dan calon wakil bupati Ni Made Sumiati dan petinggi partai lainnya.
Sosok Bung Karno, merupakan pemimpin yang memahami hakekat perjuangan untuk rakyat. Pemimpin yang bisa memahami asas perjuangan, bagaimana menciptakan keadilan untuk rakyat.
Masyarakat dunia internasional, tidak akan pernah lupa, akan sosok pemimpin Indonesia yang berhasil membangun konsepsi tata dunia baru dengan menyampaikan tujuh bahasa. Konsep tata dunia baru Bung Karno, juga tak lepas dari konsepsi kebudyaaan di Bali yakni tatwam asi dan Tri Hitakarana.
“Kita punya kepala daerah yang berhasil, tidak pernah lepas dari pemerintahan yang memiliki watak ideologi membela kaum miskin,” katanya.
Di Surabaya, kata Hasto, kepempimpinna Risma dikenal rakyat seperti dalam membangun taman kota, selalu blusukan menemui rakyat.
Bagaimana, Risma ketika menemukan ada anak tidak sekolah, dengan kekuasaan politik dimiliki, mampu memberikan harapan bagi anak putus sekolah agar bisa bersekolah kembali.
Demikian juga, dia gigih melatih memberi ketrampilan kepada para pemuda, lulusan yang belum memiliki pekerjaan, lewat kursus Bahasa Inggris, memasak berbagai menu internasional, sehingga mereka memiiki daya saing dan keunggulan di dunia internasional.
“Di bawah, Risma, anak-anak SD, mendapat perhatian besar untuk mendapatan buku-buku pelajaran dan pengetahuan, mereka dilatih dengan berbagai pelatihan,” sambungnya.
Kepemimpinan gemilang lainnya juga ditunjukkan mantan Wali Kota Solo JOkowi, yang berhasil mengemban kekuasanya di eksekutif untuk demi memperjuangkan rakyat miskin yang tersingkir.
“Berkat Pak Jokowi, masyarakat Solo lebih meningkat kesejahteraanya dibanding Yogyakarta,” tukasnya.
Sejatinya, kekuasaan yang dikelola PDIP akan memberikan jaminan atas keberpihakan kepada rakyat miskin atau mereka yang termarginalkan.
“Kita bangga, punya kader PDIP bisa mengelola daerahnya dengan resep dan ilmunya, sehingga ketika paket SMS (Sudirta-Sumiati) bisa menjadi pemimpin baru di Karangasem, maka pembanguan yang berorientasi pembebasan rakyat miskin agar bisa menjadi lebih baik hidupnya, akan menjadi prioritas pemimpin PDIP,” tutupnya. (rhm)