Jakarta – Dibukanya kembali fasilitas publik tentunya memiliki risiko penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Bagi sebagian orang, pergi ke pusat perbelanjaan seperti Departement Store atau mal menjadi salah satu kegiatan yang menghibur.
Selain itu, berkunjung ke pusat perbelanjaan juga sekaligus dilakukan guna memenuhi kebutuhan atau sekedar makan bersama dengan keluarga dan kolega.
Untuk mengurangi risiko tersebut, pemilik toko dan manajemen mal menerapkan protokol kesehatan yang tepat.
“Sejak dibuka tanggal 23 juni, kami sudah melakukan protokol kesehatan. Semua orang yang masuk ke toko dipastikan suhu badannya dibawah 37.3 derajat. Meskipun sebelum masuk mall sudah dicek, namun kami tetap mengecek kembali suhu pengunjung sebelum masuk toko dan wajib mengenakan masker jika tidak pakai masker tidak diperbolehkan masuk kedalam toko,” ujar Christina saat melakukan dialog melalui ruang digital di Media Center Gugus Tugas Nasional. (12/7/2020
“Selain itu di dalam toko disediakan _hand sanitizer dan menerapkan sistem cashless dengan menggunakan kartu kredit dan dompet elektronik untuk meminimalisir pertukaran uang yang menjadi salah satu sumber penularan,” sambungnya.
Tidak hanya menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung, para pegawai toko pun sebelumnya telah melakukan rapid test agar bisa kembali bekerja dan menggunakan masker ketika bekerja.
“Untuk pegawai telah melakukan rapid test dan konsultasi dokter yang ditanggung oleh perusahaan, selain itu juga menggunakan masker dan face shield ketika bekerja,” tuturnya.
Christina yang memiliki enam toko di berbagai daerah di Indonesia ini menambahkan, kebersihan toko juga sangat diperhatikan dengan melakukan pembersihan lebih sering dari biasanya dengan membersihkan toko sehari tiga kali.
“Sekarang kami lebih mendorong masyarakat untuk membeli secara online dan berbelanja dari rumah dengan memberikan promo dan fasilitas agar lebih tertarik belanja melalui online. Promosi gratis pengiriman ketika berbelanja dengan harga tertentu dan dengan pengiriman ojek online agar barang lebih cepat sampai ke pembeli,” jelasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Zainah Fitriah yang merupakan anggota Junior Doctors Network Indonesia menjelaskan pengalamannya memasuki mal saat pandemi, penerapan protokol kesehatan di mal sudah cukup baik dan ada yang mengawasi serta menegur para pengunjung.
“Mal di jakarta protokolnya sudah bagus sekali, saat masuk harus menggunakan masker dan mengecek suhu terlebih dahulu serta menggunakan hand sanitizer. Satpam pun sangat aktif ketika ada pengunjung yang berkerumun langsung menegur dengan sopan,” ujarnya.
Tak lupa ia berpesan agar untuk selalu menggunakan masker sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
“Masker (adalah) pelindung diri kita, jadi wajib terus dipakai. Dengan memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan kita dapat membantu memutus mata rantai pandemi ini,” sambungnya.
Kemudian ia mengingatkan agar rajin menganti masker dalam satu hari, selain itu pengguna _face shield_ dianjurkan untuk mengganti selama enam jam.
Masker kain paling lama empat jam sekali diganti, dikarenakan masker kain akan menjadi basah dan lembab kemudian dapat menimbulkan jamur.
Untuk face shield digunakan maksimal enam jam, tetapi tergantung dengan kondisi disekitar anda, jika berada didaerah yang sangat rawan lebih baik membawa face shield pengganti tau dicuci terlebih dahulu.
“Kita harus tetap mawas diri dan sadar diri, musuh kita ini adalah sesuatu yang tidak bisa kita lihat jadi kita harus waspada. Jaga diri sendiri dan lingkungan serta sayangi keluarga kita setelah kita pulang langsung mandi dan pakaiannya langsung dicuci sebelum berkumpul dengan keluarga,” tutupnya. (riz)