Cerita Mina Padi Panembangan bermula pada program Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah. Sebagai koordinator penyuluh perikanan Banyumas, Khotoh secara cepat mengumpulkan seluruh tim untuk memetakan potensi binaan.
Usai identifikasi lapangan, hamparan padi di Desa Panembangan yang digarap oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Kridoyuwono dinilai tepat diajukan sebagai calon penerima bantuan.
Khothoh Syuraikhanah menyosialisasikan program mina padi yang rencananya akan direalisasikan di tahun 2020. Terlihat raut muka para anggota kelompok begitu antusias dan optimis untuk menggarap mina padi. Kendati demikian, tak sedikit pihak yang meragukan kemampuan Khotoh dan kelompok dalam menggarap program pemerintah senilai Rp1 miliar tersebut.
Lahan Pertanian Kota Probolinggo Didominasi Ladang dan Kebun Keluarga
“Saya yakin betul, Desa Panembangan ini potensial untuk digarap menjadi mina padi serta mina wisata. Nantinya akan ada multiplier effect yang berujung pada kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Du penghujung tahun 2020, penyuluh kembali diminta membuat proposal pembangunan mina padi. Setelah dilakukan verifikasi keanggotaan, tersisa 96 orang dari yang awalnya 106 orang anggota kelompok yang berminat. Tak bisa dipungkiri, perasaan trauma masih membekas di hati petani.
Di sisi lain, dukungan datang dari Kepala Desa Panembangan, Untung Santoyo. Dengan tanggap ia mengumpulkan seluruh traktor yang ada di desa untuk menggarap caren dan saluran irigasi.
KKP Naikkan Ekonomi Masyarakat Saat Pandemi COVID-19 Melalui Budidaya Ikan Sistem Minipadi