Kabarnusa.com-Jembatan yang menghubungkan Desa Budeng dengan Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali yang kondisinya rusak parah tahun ini akan diperbaiki.
Hal tersebut terungkap saat Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut Bambang Sukresno menemui Bupati Jembrana I Putu Artha Kamis (5/3/2015) di Ruang Rapat Bupati Jembrana.
Jembatan yang oleh masyarakat Jembrana lebih dikenal dengan jembatan Seacorm (Southeast Asia Center for Ocean Research) itu menurut Bambang dibangun tahun 1985 dan tergolong sangat tua hingga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Selain penyangganya sudah keropos termakan usia dan gerusan air, besi pembatasnya juga sebagian sudah rusak dan hilang.
Bahkan aspalnyapun terbelah dan tidak rata. Lanjut Bambang, jembatan tersebut tahun 2015 ini direnovasi dan anggarannya sudah disetujui kementrian.
“Persetujuan ini berkat perjuangan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana yang sempat bertemu dengan Menteri Kelautan beberapa waktu lalu, “ terang Bambang.
Untuk kelancaran proses pembangunan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Jembrana khususnya Dinas Pekerjaan Umum karena desainnya harus mendapat persetujuan Pemkab Jembrana.
Bambang juga meminta dukungan Bupati Artha dalam pengerjaannya yang direncanakan pada bulan Maret ini sudah mulai dilakukan tender melalui ULP (Unit Layanan Pengadaan).
Ia juga melaporkan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan rencana tersebut kepada masyarakat sekitar.
Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha mengapresiasi positif dan berterima kasih kepada pihak Balai yang telah menindaklanjuti usulannya.
“ Ini gayung bersambut, pihak Balai cukup cepat merespon usulan kami, “ kata Artha.
Jembatan tersebut menurutnya sangat vital sebagai penghubung masyarakat Perancak, Yeh Kuning dan Air Kuning ke Kota Negara.
Begitupun masyarakat Jembrana lainnya, yang hendak ke Perancak karena di sana ada Pura Dang Kahyangan Perancak. Artha mengungkapkan, Pemkab Jembrana tidak mampu membangun sendiri selain karena itu asset pusat biaya yang diperlukan juga cukup tinggi.
Menurut Bambang, dalam hitungan phisik pembangunan jembatan tersebut menelan anggaran mencapai Rp. 9,5 Milyar.
Desain konstruksinya dikerjakan dengan standar jalan tol benoa. Berdasarkan desainnya jembatan seacorm akan diperlebar menjadi 4,4 meter sehingga bisa dua jalur sepanjang 100 meter.
Di jembatan tersebut juga akan diisi dengan trotoar. Jembatan ini akan dikerjakan selama 7 hingga 8 bulan.(dar)