Sebulan Kasus Aktif Covid-19 Naik Dobel, Masyarakat Harus Patuhi Prokes

27 Desember 2020, 00:00 WIB

Jakarta — Tidak ada kata lain masyarakat wajib mematuhi protokol
kesehatan mengingat berdasar data dalam sebulan terakhir jumlah kasus Covid-19
melonjak dua kali lipat.

Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan kenaikan kasus penularan
yang semakin cepat berbanding lurus dengan bertambahnya daerah yang tidak
patuh dengan protokol kesehatan, penambahan jumlah testing dan momentum libur
panjang.

“Kenaikan kasus aktif semakin lama semakin cepat. Ini yang perlu kita
waspadai. Libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar, demikian
juga dengan kepatuhan protokol kesehatan yang mengendor,” tutur Ketua Tim
Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam siaran pers, Jumat
(25/12/2020).

Berdasarkan analisa sejumlah data, pada periode Maret hingga Juli, kasus aktif
meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342 membutuhkan waktu 4 bulan.

Peningkatan kasus aktif ini juga diikuti dengan peningkatan testing mingguan
hingga 50%. Pada periode ini, peningkatan dibarengi dengan event libur panjang
idul fitri pada tanggal 22-25 Mei 2020.

Pada bulan Agustus hingga Oktober, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi
66.578 kasus hanya dalam waktu 2 bulan.

Testing mingguan pada periode ini meningkat 40%, dan jumlah daerah yang tidak
patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57% menjadi 37,12%. Pada
periode ini, terjadi event libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020.

Kenaikan tertinggi dalam waktu yang tersingkat terjadi pada periode bulan
November hingga Desember. Kasus aktif meningkat 2 kali lipat, dari 54.804
menjadi 103.239 hanya dalam waktu 1 bulan.

Hal ini dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dari
sebelumnya, yakni 30%. Sedangkan % daerah yang tidak patuh protokol kesehatan
juga meningkat 48,01%. Pada periode ini, kita sempat melewati event libur
panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Wiku menambahkan, dengan data tersebut dapat disimpulkan dalam setiap kenaikan
kasus aktif, selalu diiringi oleh kenaikandaerah yang tidak patuh protokol
kesehatan, dan selalu berawal dari event libur panjang.

“Meskipun testing mingguan meningkat, namun hal tersebut tidak dibarengi
dengan penurunan kasus aktif. Kondisi saat ini adalah masih tingginya laju
penularan sehingga masih banyak kasus baru yang ditemukan dari setiap
pemeriksaan,” tuturnya.

Wiku meminta masyarakat belajar dari peristiwa ini. Ia mengimbau seluruh pihak
untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak.

Protokol kesehatan yang ketat harus diterapkan di mana saja, termasuk selama
masa libur Natal dan tahun baru ini.

“Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri
sendiri dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak
bepergian dan menghindari kerumunan,” imbuhnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini