Denpasar – Upaya memperkuat kedaulatan ekonomi dan memupuk semangat nasionalisme melalui kecintaan terhadap mata uang negara diwujudkan Bank Indonesia (BI) melalui peresmian Tugu Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah di kawasan Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali.
Peresmian tugu tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, bersama dengan Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster.
Inisiatif ini menandai komitmen nyata dalam menjaga kedaulatan ekonomi serta mendorong kecintaan masyarakat terhadap Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, identitas, dan kebanggaan bangsa.
Dalam sambutannya, Erwin Soeriadimadja menjelaskan tugu tersebut dibangun sebagai simbol pentingnya menjaga Rupiah, sekaligus sebagai bentuk penghormatan dan kenangan jasa pahlawan dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan ekonomi.
“Tugu ini dibuat sebagai bentuk perjuangan kita untuk menghormati dan mengenang jasa pahlawan, serta menjaga stabilitas ekonomi bangsa, perekonomian ini tanggih dan sejahtera,” ujar Erwin.
Secara spesifik, desain tugu berbentuk 3D parametrik terinspirasi dari uang pecahan Rp50.000,- tahun emisi 2005, menampilkan gambar pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai.
Selain itu, bagian belakang tugu menampilkan pemandangan Danau Beratan Bedugul, merefleksikan harmoni antara budaya, alam, dan ekonomi.
Aspek filosofis yang kental terlihat dari kerangka pondasi tugu yang bermakna 17 Agustus 1945, tercermin dari:
17 tumpukan pedestal.
8 sudut penjuru mata angin.
45 ornamen bunga teratai.
Menariknya, seluruh proses perancangan dan pembuatan tugu melibatkan kreator dan artisan lokal Bali, termasuk I Wayan Feri Ariyanto (perancang arsitektur 3D), David Bayu Angger (senior 3D modeler), dan I Kadek Yudha Sartika (pengrajin 3D parametrik).
Keterlibatan ini sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi sektor ekonomi kreatif Bali terhadap perekonomian nasional.
Sebagai bagian dari peresmian, KPw BI Bali juga melaksanakan aksi gerakan hijau dengan menanam 400 pohon di area sekitar, menegaskan komitmen pada pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan apresiasi atas inisiatif BI, menilai monumen CBP Rupiah tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga budaya dan edukasi.
“Tugu Cinta Bangga Paham Rupiah, komitmen Pemda Bali dalam mendukung ekonomi yang berdaya saing dan berkelanjutan. Tugu ini juga menjadi daya tarik pariwisata [dan] media pelestarian budaya Bali,” kata Koster.
Gubernur mengajak masyarakat Bali untuk semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara melalui penggunaan Rupiah secara bijak, yang pada gilirannya akan mendukung stabilitas ekonomi daerah.
Peresmian Tugu CBP Rupiah ini menandai sinergi strategis antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali, dan pelaku ekonomi kreatif lokal dalam menguatkan semangat cinta Rupiah melalui kolaborasi yang memadukan inovasi, ekonomi kreatif, dan pelestarian budaya.***

