![]() |
Pengumuman PPDB tingkat SMP di Kota Denpasar |
Denpasar – Sebanyak 5.340 siswa dinyatakan lulus atau diterima bersekolah di SMP Negeri di Kota Denpasar sesuai sistem zonasi. Rangkaian Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tingkat SMP di Kota Denpasar memasuki tahap akhir.
Setalah melalui seluruh tahapan seleksi yang dimulai dari tahapan verifikasi hingga diumumkan secara resmi pada Jumat (5/72019).
Simak: Dishub Kumpulkan Sopir Trans Serasi Tindaklanjuti Keluhan Siswa SMP
Dimana, dari hasil pengumuman tersebut, formasi dari 13 SMP Negeri di Kota Denpasar yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 9, SMPN 10, SMPN 11, dan SMPN 12 Denpasar masing-masing menerima sebanyak 420 siswa.
Untuk SMPN 6 Denpasar menerima 440 sisiwa dan SMPN 13 menerima 280 siswa.
Simak: Siswa Tewas Ikuti Ujian Lari, Dewan Nilai Guru Lalai
Berdasarkan data, dari keseluruhan jumlah yang lulus tersebut terdiri atas 1.463 siswa diterima melalui Jalur Lingkungan Jarak Terdekat, 167 Siswa diterima melalui Jalur Siswa Kurang Mampu, 17 sisiwa diterima melalui Jalur Perpindahan Orang Tua, 3.092 diterima melalui Jalur Zona Kawasan dan Zona Kawasan Berbasis NUSBN.
“Sebanya, 601 siswa diterima melalalui Jalur Prestasi dan Penghargaan PKB,” jelas Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan dalam keterangan resminya. Seluruh tahapan PPDB Tingkat SMP Kota Denpasar Tahun 2019 ini telah berlangsung secara transparan dan akuntabel.
Simak: Dikenal Angker, Ini Cerita Mistis Bangunan SD 7 Munduk Barong Jembrana
Ditegaskan, seluruh masyarakat dapat mengikuti secara langsung seluruh tahapan. Sehingga, walaupun belum dapat memfasilitasi seluruh keinginan masyarakat, pelaksanaan PPDB ini dirasa sudah maksimal.
“Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya pelaksanaan PPDB Tingkat SMP di Kota Denpasar tahun 2019 ini, termasuk para orang tua sisiwa yang senantiasa memberikan masukan dan dukungan,” jelasnya.
Adanya perbedaan penerimaan diatas berkaitan dengan daya tampung sekolah dan ketersediaan ruang belajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.
Simak: Pelarangan Siswa Berjilbab di Sekolah Berlebihan
Pihaknya menghimbau siswa yang tidak diterima di sekolah negeri, diminta tak perlu berkecil hati. Ia menyarankan sekolah swasta bisa menjadi alternatif terakhir untuk tetap mengenyam pendidikan. Sehingga tidak ada kata anak-anak tidak bisa sekolah.
Sampai saat ini belum ada SMP swasta yang menutup pendaftaran siswa baru. Sekolah swasta, kata Gunawan, juga diberi kebijakan untuk memaksimalkan daya tampung yakni maksimal 40 siswa per kelas.
“Kita yakin, banyak sekolah swasta yang memiliki kualitas bagus di Denpasar,” ujar Gunawan disela pengumuman hasil seleksi PPDB Kota Denpasar Tahun 2019.
Simak: Suastini Koster Minta Prestasi Sekolah Jangan Hanya Dijadikan Hiasan
Gunawan menuturkan, berkenaan biaya sekolah di swasta sudah diantisipasi oleh Pemkot Denpasar, melalui subsidi pemerintah lewat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diharapkan bisa menekan operasional sekolah, sehingga berdampak pada turunnya biaya administasi yang dikeluarkan setiap siswa.
Di samping itu, pemerintah pusat juga telah menyiapkan bantuan bagi siswa kurang mampu melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Terkait kualitas pendidikannya? Gunawan menjamin sekolah swasta di Denpasar tidak perlu diragukan.
Simak: Berkemah, Puluhan Siswa di Bali Kesurupan Massal
Dalam beberapa tahun terakhir, lulusan sekolah swasta mampu bersaing dengan sekolah negeri. jika dilihat dari peringkat nilai rata-rata UN yang diperoleh, SMP swasta di Denpasar justru melejit sejak tiga tahun terakhir.
Tahun 2016, dari data 10 besar sekolah SMP di Bali yang meraih nilai UN tertinggi, jumlah sekolah swasta di Denpasar yang masuk cuma dua sekolah. Tahun 2017 masih sama.
Simak: Domino di Sekolah, 11 Siswa Dihukum Push-up
Menurutnya, dalam menuntut ilmu orangtua jangan hanya sekadar melihat status sekolah tersebut negeri atau swasta. Namun, bagaimana pola pendidikan yang diterapkan di sekolah tersebut sehingga mampu mengembangkan kreativitas siswa menjadi cerdas.
“Selain itu, peran orangtua juga diharapkan ikut mendampingi anaknya dalam belajar, serta terus memberikan motivasi anak-anak dalam belajar saat menganyam pendidikan,” tutupnya. (riz)