Dikenal Angker, Ini Cerita Mistis Bangunan SD 7 Munduk Barong Jembrana

Menurut warga, di sekitar tahun 1985, siswa di sekolah tersebut sering mengalami kejadian aneh, bahkan siswa sering kesurupan. Banyak kejadian aneh itu kerap terjadi di siang bolong

19 Juli 2016, 16:42 WIB
Gedung SDN 7 Yehembang atau yang dikenal dengan SD Munduk Barong.(foto:kabarnusa)

Jembrana – Warga Munduk Barong mengenal bangunan SD 7 tempat cukup angker karena banyak kejadian aneh dan diluar nalar sering terjadi di lokasi ini. Lokasinya di Banjar Baleagung, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini dikenal dengan nama Munduk Barong lantaran tempatnya yang tinggi berbentuk barong.

Bangunan SDN 7 Yehembang atau dikenal warga dengan SD Munduk Barong. Lokasinya. dapit rumah-rumah penduduk yang merupakan warga lokal. Jika dari arah kota Negara, membutuhkan waktu 20 menit ke timur untuk menemukan lokasi ini.

“Tempat itu memang di kenal angker, datarannya tinggi menyerupakai Barong. Makanya tempat itu dinamai Munduk Barong,” ujar beberapa warga setempat, Selasa (19/7/2016) pagi.

Menurut warga, di sekitar tahun 1985, siswa di sekolah tersebut sering mengalami kejadian aneh, bahkan siswa sering kesurupan. Banyak kejadian aneh itu kerap terjadi di siang bolong.

Dahulu. gedung SD pernah dipakai siswa kelas satu SMP N 3 Mendoyo karena gedung SMP direhab. Justru yang sering mengalami kejadiaan aneh itu adalah siswa SMP.

Dewa warga setempat menuturkan, saat masih bersekolah di SD tersebut, pernah di siang bolong sejumlah siswa-siswi sedang belajar, tiba-tiba saura lonceng berbunyi berulang-ulang namun tidak ada yang memukulnya.

“Waktu itu saya dan teman-teman lainnya ketakutan. Tapi para guru meminta kami untuk tetap tenang,” tutur Dewa. Keesokan harinya, tepat pada hari tilem di sekolah tersebut menurut Dewa kembali ada kejadian aneh di siang bolong.

Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang sangat keras, seluruh bangunan sekolah bergetar. “Seketika murid-murid yang sedang belajar berhamburan menyelamatkan diri. Bahkan ada siswi yang bernama Ayu Widadari sampai terijak-injak temannya hingga pingsan,” imbuh Dewa.

Anehnya, warga di sekitar sekolah heran kejadian tersebut karena warga sama sekali tidak merasakan adanya gempa. Rupanya gempa bumi hanya dirasakan oleh puluhan siswa SMPN 3 Mendoyo yang menumpang belajar di gedung SD tersebut.

Kejadian aneh lainnya juga sering terjadi, seperti siswa sering kesurupan dan kerap suara air mengalir dari keran di kamar mandi. Padahal tidak ada orang di kamar mandi dan air keran tidak mengalir.

Sejak itulah para guru mewajibkan para siswa tiap harinya untuk bersembahyang dan menghaturkan Rarapan. Bahkan. di sekolah tersebut didirikan dua pelinggih tempat bersemayamnya Dukuh Sakti dan Dewa Ayu.

Bahkan belakangan tempat itu atau sekolah itu menurut warga belakangan ini dikenal sebagai tempat banyak kutu. Hampir semua murid di sekolah tersebut rambutnya kutuan. Meskipun sudah dibersikan di rumah oleh orang tuanya, tapi saat sekolah lagi, kembali dihinggapi banyak hewan kutu.

“Pengaci-aci juga tiap hari tetap kami lakukan. Kami tidak berani gegabah di tempat ini. Bahkan setiap ada hari suci Hindu, seperti Purnama dan Tilem kami mewajibkan para siswa-siwa dan guru-guru untuk bersembahyang bersama,” terang Ni Ketut Suanti, salah seorang guru di sekolah tersebut, Selasa (19/7/2016).

I Ketut Sudiana, guru lainnya membenarkan tempat tersebut dikenal angker. Hanya saja, lantaran rutin bersembahyang dan menghaturkan rarapan kejadian-kejadian aneh belakangan ini jarang terjadi.

Terkait bayaknya kutu di sekolah, memang banyak siswa-siwi yang kutuan, namun itu tidak menjamin, apakah tertular di sekolah atau di lingkungan rumah. “Dahulu di halaman sekolah ini ada pohon beringin besar, beringin itu penyebab keangkerannya. Tapi setelah beringin itu roboh, angkernya berkurang,” tutupnya.(dar)

Berita Lainnya

Terkini