9.349 Merchant di Tabanan Manfaatkan Transaksi Menggunakan QRIS

23 April 2021, 04:04 WIB

kegiatan “Pasar Murah dan Peresmian E-Retribusi Pasar” di Gedung
Kesenian Ketut Mario, Kamis (22/4/2021)/Dok. Humas BI Bali

Tabanan – Sebanyak 9.349 merchant di Kabupaten Tabanan telah merasakan
manfaat transaksi menggunakan QRIS atau ,Quick Response Code Indonesian
Standard (QRIS).

Saat ini di Bali tercatat 206.811 Merchant termasuk di pasar-pasar tradisional
telah memanfaatkan transaksi berbasis digital tersebut.

QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank
Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan
terjaga keamanannya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyatakna,
dalam dua bulan, Januari – Februari 2021, tercatat total transaksi QRIS
se-Bali sebanyak 353 Ribu transaksi dengan nominal mencapai Rp 35,51 Miliar.

Karena itulah Untuk mendorong pemulihan ekonomi menuju Bali Bangkit, Bank
Indonesia Bali, Pemkab Tanbanan serta Bank BPD Bali melakukan kegiatan “Pasar
Murah dan Peresmian E-Retribusi Pasar” di Gedung Kesenian Ketut Mario, Kamis
(22/4/2021).

Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan, BPD Bali dan
Pengelola Pasar, mempersiapkan implementasi digital, yaitu Pasar Murah yang
diikuti oleh 44 UMKM yang sudah menggunakan QRIS dan E-Retribusi berbasis QRIS
di 4 (empat) pasar di Kabupaten Tabanan.

Empat pasar itu adalah Pasar Kediri, Pasar Candikuning, Pasar Sayur Baturiti,
dan Pasar Pupuan.

Dalam mendukung digitalisasi, QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran
digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua
sektor dengan skala usaha mikro hingga besar.

Digitalisasi Pasar yang dilakukan di Kabupaten Tabanan ini menunjukkan bahwa
digitalisasi itu mudah, tidak ribet diimplementasikan termasuk untuk pedagang
kecil tanpa harus berbentuk PT atau Badan Usaha.

Peresmian digitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Tabanan dilakukan karena
pasar tradisional merupakan jantung kegiatan ekonomi dimasyarakat yang mampu
mendorong roda ekonomi menuju Bali Bangkit.

Digitalisasi selain memenuhi protokol kesehatan juga memudahkan proses
transaksi dan meningkatkan layanan kepada masyarakat, serta memudahkan
pendataan, karena data transaksi secara otomatis tercatat.

“Di sisi lain bagi pemerintah digitalisasi ini berpotensi meningkatkan
pendapatan asli daerah karena transparan dan mendukung pengambilan kebijakan
karena data perkembangan harga komoditas di pasar secara lebih cepat dan tepat
diperoleh,” lanjut Trisno.

Dalam kegiatan ini, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menyambut baik
digitalisasi yang dilakukan untuk UMKM dan seluruh pedagang pasar serta
berkomitmen untuk mendukung penggunaan QRIS di seluruh Kabupaten Tabanan.

Melalui peresmian ini akan semakin mendorong percepatan dan perluasan
digitalisasi berbasis QRIS di Bali yang hingga 16 April 2021, sangat cepat
progresnya dan masuk kedalam peringkat 7 besar Nasional.

Selain menyambut baik, Bupati Tabanan juga mencoba langsung bertransaksi
menggunakan QRIS di pasar murah. Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tabanan
juga mengenalkan UPK 75 kepada masyarakat dengan cara menggunakan UPK 75 untuk
transaksi. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini