Bali Ngotot Tolak Proyek Geothermal

16 Juli 2014, 21:58 WIB
geothermal+bedugul
Rekomendasi DPRD Bali Nomor 7 tahun 2005 tentang penolakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Bedugul.

KabarNusa.com  – Sikap Pemerintah Provinsi Bali tetap menolak dilanjutkannya proyek panas bumi Geothermel Bedugul di Kabupaten Tabanan lantaran tidak mendapat dukungan masyarakat dan banyak persyaratan yang tidak terpenuhi.

Sebelumnya, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Wagub Sudikerta memberi isyarat akan melanjutkan lagi pembahasan mengenai proyek geothermal sebagai solusi untuk kemandirian energi bagi Bali.

Rupanya, sikap Wagub Sudikerta itu langsung diklarifikasi para pejabat yang menggelar pertemuan melibat SKPD terkait di Pemprov Bali.

Pertemuan dimaksudkan mengklarifikasi atas pernyataan Sudikerta saat menerima rombongan DPR, yang mengatakan akan melanjutkan proyek panas bumi.

“Gubernur tetap menolak dilanjutkannya proyek geothermal. ada surat penolakan tahun 2005 , bahkan ada rekomendasi penolakan dari DPR hingga pemerintahan Gubernur Bali sebelumnya,” kata Karo Humas pemrov Bali Dewa Mahendra dalam keterangan resminya di Denpasar Rabu (16/7/2014)

Dia menegaskan, penolakan proyek panas bumi itu sejak tahun 2005 hingga sekarang.

Hal sama disampaikan Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Putu Astawa, penolakan dilanjutkannya proyek Geothermal, karena banyak aspek pertimbagan seperti tidak boleh melanggar aturan, tidak boleh melanggar lingkungan dan tidak melanggar adat istiadat Bali.

Dikatakan, ada juga rekomendasi DPRD Bali Nomor 7 tahun 2005 tentang penolakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Bedugul.

Dalam ketentuan yuridis surat penolakan Gubernur nomor 660.1/1497/Bid.1/Bapedalda tanggal 17 Oktober 2005 ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral yang isinya permohonan untuk tidak melanjutkan pembangunan PLTP geothermal Bedugul karena hingga kini ditolak masyarakat Bali.

Alasan untuk kemandirian energi bagi Bali, kata Astawa, sudah ada solusinya yakni penambahan pasokan listrik Bali yang berasal dari pembangunan PLTU Celukan Bawang dan proyek Bali Crosing.

Menganttisipasi listrik padam yang kerap terjadi  seperti pada Sabtu 12 Juli malam lalu, Bali telah mendorong proyek PLTU Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng.

“Juga proyek Jawa- Bali Crossing, itu sudah mewakili ketersediaan listrik Bali,” tutupnya. (rma)

Berita Lainnya

Terkini