Bangli – Direktur RSJ Provinsi Bali, dr I Dewa Gede Basudewa SpKJ
menyatakan pameran seni digelar tidak hanya untuk memajang karya seni semata,
namun juga sebagai upaya perawatan jiwa serta rehabilitasi pasien dengan
penyakit jiwa.
Basudewa mengakui bahwa karya seni juga berpengaruh kepada jiwa seseorang.
“Seni memberikan ketenangan dan kedamaian, itu sangat diperlukan oleh para
pasien kami,” bebernya saat pembukaan Pameran Lukisan Seniman Muda Bali dengan
tema ‘Seni di tengah Pandemi’ yang juga serangkaian dengan Peringatan Hari
Kesehatan Nasional, di RSJ Provinsi Bali, Bangli, Kamis (12/11/2020).
Ia mengatakan jika pameran ini merupakan kolaborasi antara seniman-seniman
muda Bali dengan para pasien RS RSJ prov Bali, baik yang sedang masa
rehabilitasi maupun yang sudah kembali ke masyarakat.
“Kami menemukan, banyak pasien kami yang sangat bertalenta dan karyanya
dipajang di sini. Dan ini juga menjadi terapis bagi mereka,” imbuhnya.
Pameran bertujuan menumbuhkan kepercayaan diri para pasien serta mengikis
stigma negatif masyarakat kepada mereka. Pihaknya ingin menunjukkan, pasien
jiwa juga bisa berkarya, dan mereka bisa sembuh serta kembali ke
masyarakat.
“Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para seniman yang mau
membantu membangun kepercayaan diri mereka. Sikap ngayah anda sekalian tidak
akan terbalaskan,” tandasnya.
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster berharap, hendaknya ke depan semua
dinding rumah sakit di Bali bisa dipenuhi oleh karya seni. Ini dikarenakan ia
meyakini bahwa hal tersebut bisa mempercepat pemulihan pasien, baik pasien
dengan sakit fisik maupun psikis.
“Tentunya lukisan yang memberikan nuansa kenyamanan dan ketenangan bagi para
pasien bisa mempercepat pemulihan sakit pasien tersebut,” jelasnya kepada awak
media di sela-sela wawancaranya.
Menurutnya, dengan pemandangan indah dan menenteramkan yang dipancarkan oleh
karya seni, bisa membuat pasien membuat pasien merasa nyaman sekaligus
menaikkan imun tubuh sehingga cepat sembuh.
Sehingga ke depan, hendaknya rumah sakit bisa menjadi tempat memajang karya
seni sekaligus menterapi pasien beserta tenaga medis di sana.
“Ke depan saya harap tidak hanya RSJ Provinsi Bali saja yang menerapkan, tapi
semua rumah sakit di seluruh Bali,” imbuhnya pada acara yang merupakan
kolaborasi dari Ubud Diary dengan RSJ Prov Bali.
Pendamping orang nomor satu di Bali itu juga berharap, para seniman Bali bisa
ikut berpartisipasi dalam memajang karya seni di rumah sakit, sekaligus dengan
kolaborasi pasien juga jika ada yang berminat.
“Dengan langkah ini, saya bermimpi ke depan saya ingin memperkenalkan jika
para seniman di Pulau Dewata juga mempunyai andil dalam mempercepat kesehatan
pasien,” bebernya.
Apalagi, ia melanjutkan, pandemi Covid-19 ini telah mengajarkan kita untuk
kembali ke jati diri, kembali kepada kebutuhan sebagai manusia.
“Covid-19 mengajarkan kita untuk Nangun Sat Kerthi, kembali ke jati diri kita,
kembali kepada kebutuhan kita. Selain fisik yaitu sandang, pangan, papan,
kesehatan rohani juga merupakan kebutuhan dasar kita sebagai manusia. Dan
berkesenian adalah salah satu cara mempersehat rohani kita,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, tak lupa ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada
para seniman yang terlibat dalam pameran ini. Ia menyampaikan rasa terima
kasih atas sumbangsih para seniman dalam memenuhi lorong rumah sakit dengan
karya-karyanya.
Karena, secara tidak langsung para seniman telah membantu mempercepat
kesembuhan pasien. “Saya yakin rasa tulus anda semua tidak terhingga. Karena
seniman yang asli sudah pasti kaya hati, bukan kaya materi,” tutupnya.
Dalam kesempatan ini, Ny Putri Koster juga meninjau pameran lukisan dan
membeli beberapa lukisan karya seniman dan pasien RSJ Prov Bali. Ia juga
berkesempatan mengobrol dan menyemangati pasien yang sedang direhabilitasi
sambil berkarya membuat lukisan.