Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana |
Tabanan – Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot andalan Kabupaten Tabanan,
Bali yang berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri pada tahun 2018
dikunjungi wisatawan 3.335.822 orang. Tahun 2019 pengunjung turun menjadi
2.797.126 orang.
Tahun 2020, akibat dampak pandemi Covid -19, pengunjungnya anjlok hanya
mencapai 617.687 orang. Pada tahun 2021 ini anjlok, pada bulan April lalu
hanya dikunjungi sekitar 18.000 orang.
Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana mengungkapkan hal itu dalam
acara KOPI Pewarta yang digelar para wartawan yang tergabung dalam Pewarta
(Persatuan Wartawan Tabanan) di pers room Humas Pemda Tabanan, Senin
(3/5/2021).
Menurut Wayan Sudiana, dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan DTW Tanah Lot
yang menjadi ikon Pariwisata Bali ini. Disebutkan, kunjungan wisatawan ke DTW
Tanah Lot pada musim pandemi covid-19 memang menurun drastis.
“Pada saat week day kunjungan rata-rata 250 orang, saat week end sekitar 400 –
750 orang per hari,” katanya berterus terang.
Padahal, pada masa normal DTW Tanah Lot pernah mencatat kunjungan wisatawan
8.000 orang per hari. Bahkan pada masa liburan Natal dan Tahun Baru pernah
mencatat kunjungan di atas 10.000 wisatawan dalam sehari.
Ditanya tentang pendapatan DTW Tanah Lot terkait dampak Covid-19 ini, Sudiana
mengatakan turun drastis.
“Akibat dampak pandemi Covid-19 ini, pendapatan DTW Tanah Lot turun hingga 99
persen per bulan. Pendapatan saat ini masih sekitar Rp 300 juta per bulan,
Dulu pada saat normal pendapatan DTW Tanah Lot sekitar Rp.300 juta – 450 juta
sehari, Turun drastis,” paparnya.
Meski mengalami keterpurukan, Sudiana tetap bersyukur karena DTW Tanah Lot
tidak sampai merumahkan karyawannya yang total berjumlah 148 orang.
“Kami tidak sampai merumahkan karyawan. Hanya saja pendapatan karyawan
mengalami penyesuaian karena karyawan bekerja dalam shift,” katanya.
Diakuinya, di masa pandemi Covid-19 ini pihaknya memang mengalami kesulitan
dalam meningkatkan kunjungan wisatawan karena terrbentur dengan aturan PPKM
(Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakkat) yang dikeluarkan pemerintah.
Meski demikian, pihaknya berupaya tetap akan berupaya menaikkan kunjungan
wisatawan dengan tetap menerapkan prokes Covid-19.
Di antaranya akan melakukan promo wisata hijau dengan melakukan pemasangan
sunari dan pindekan di beberapa areal DTW Tanah Lot. Selain itu juga akan
melakukan atraksi layangan yang bisa dimainkan oleh wisatawan. (gus)