Bandara I Gusti Ngurah Rai/dok |
Jakarta – Seiring meningkatnya aktivitas ekspor khususnya komoditas perikanan dan demi efisiensi pengiriman barang pihak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menambah jumlah pesawat cargo.
Penambahkan pesawat cargo menjadi 4 unit dalam waktu dekat ini, juga sebagai respon atas semakin meningkatnya permintaan pengiriman barang lewat udara. Sebagaimana diketahui menggeliatnya e-commerce membuat volume pengiriman barang semakin meningkat.
Selain itu, jumlah ekspor ikan yang terus naik dari sentra-sentra perikanan di wilayah Indonesia bagian timur juga mendorong bertumbuhnya permintaan jasa cargo udara.
Direktur Kargo dan Pengembangan Bisnis Garuda Indonesia Mohammad Iqbal mengungkapkan, saat ini, Garuda Indonesia telah mengoperasikan dua pesawat cargo, yakni tipe Boeing 737-300 dan Boeing 737-400, yang masing-masing berkapasitas angkut 15 dan 18 ton.
“Dalam beberapa waktu ke depan, perseroan akan menambah dua pesawat cargo, yaitu Airbus A330 yang berkapasitas angkut 60 ton dan Boeing 737-800 yang berkapasitas angkut 23 ton,” imbuh Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/5/2019).
Iqbal mengatakan, dua pesawat yakni A330 dan B737-800 akan melayani cargo untuk rute regional karena kapasitasnya lebih besar. “Sekaligus, akan meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang,” kata Iqbal.
Selama ini pesawat yang membawa cargo dari daerah harus transit ke Bandara Soekarno-Hatta sebelum barang tersebut melanjutkan ke daerah tujuan.
“Dengan bertambahnya pesawat khusus cargo, hal ini akan meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang, karena langsung menuju ke tujuan tanpa harus transit di Jakarta,” kata Mohammad Iqbal.
Dua pesawat tersebut masih dalam proses konversi yang dikerjakan oleh anak usaha Garuda Indonesia, PT GMF AeroAsia Tbk (GMF). Tambahan pesawat cargo yang dioperasikan tersebut juga dalam rangka untuk mendukung ekspor perikanan nasional.
Diketahui, saat ini ekspor perikanan nasional terus mengalami peningkatan. Agar komoditas tersebut tetap terjaga kesegarannya hingga ke tujuan, layanan cargo yang handal sangat diperlukan.
“Semisal dari Makassar, Manado atau Ambon sebagai Hub akan mengumpulkan ikan dari pulau-pulau sumber ikan di sekitarnya dan selanjutnya akan dibawa langsung ke pasar ekspor dengan pesawat A330 dan B737-800 bisa direct flight ke China atau Jepang,” kata Iqbal.
Penambahan pesawat khusus cargo ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan perseroan di luar non-penumpang. (rhm)