LIPI: Riset Kajian Wilayah Diperkuat Hadapi Serbuan Globalisasi

26 Februari 2016, 06:11 WIB

PetaGlobalisasi

Kabarnusa.com – Di tengah arus globalisasi, riset mengenai kajian wilayah harus diperkuat bagi Indonesia agar dapat memahami posisi dan perannya di tingkat regional dan global.

Di pihak lain, hasil penelitian tentang kajian wilayah Asia masih terbatas.

“Tantangan saat ini memperlihatkan, bahwa konsep dan metode kajian wilayah yang dipakai sudah tidak relevan dan membutuhkan penelitian mendalam lagi, apalagi saat ini sudah masuk era globalisasi,” jelas Fadjar I. Thufail, Peneliti P2SDR LIPI.

Karenanya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan refleksi penelitian kajian wilayah yang diselenggarakan pada Kamis, 25 Februari 2016, di Widya Graha LIPI Jakarta.

Menurut Fadjar, penelitian kajian wilayah saat ini menghadapi dua tantangan besar.

Pertama, penelitian kajian wilayah menghadapi kenyataan, semakin terbukanya batas-batas negara dan semakin cepatnya pergerakan manusia, gagasan, dan barang di tingkat regional dan global.

Kedua, penelitian kajian wilayah dituntut mampu memahami posisi Indonesia dalam jaringan pergerakan manusia, gagasan dan barang tersebut.

Di era globalisasi saat ini, sangat diperlukan studi tentang negara di Asia agar Indonesia memahami posisinya dalam pergaulan internasional.

“Indonesia bisa mempelajari atau bahkan mengadopsi langkah negara tetangga dalam memperkuat asyarakatnya di era globalisasi,” ujarnya dikutip dalam laman lipi.go.id.
Saat ini, Indonesia telah memasuki babak baru dalam penelitian kajian wilayah khususnya di Asia. Hal ini karena globalisasi semakin memudarkan batasan wilayah dalam pertukaran sumber daya dan barang.

Pada era globalisasi, negara terbuka dan diberikan kebebasan untuk melakukan perdagangan.

Kondisi ini sebenarnya menguntungkan bagi negara yang siap, tetapi akan menjadi kelemahan bagi negara yang tidak siap.

Kesiapan Indonesia dalam era globalisasi sebenarnya didasari oleh seberapa paham Indonesia tentang situasi dan kondisi masyarakat, politik, budaya dan ekonomi regional dan global.

“Di sinilah pentingnya penguatan riset kajian wilayah agar kita dapat memetakan strategi Indonesia di era ini dengan baik,” demikian Fajar. (ari)

Artikel Lainnya

Terkini