Pakar UGM: Jangan Sudutkan Mantan Anggota Gafatar

30 Januari 2016, 06:28 WIB
Pengungsi eks Gafatar (foto:Antara)

Kabarnusa.com
Pengamat Sosial UGM, Prof. Dr. Susetiawan meminta masyarakat jangan
terus memojokkan atau menganggap sesat ribuan mantan anggota Gerakan
Fajar Nusantara (Gafatar) karena itu hanya akan menjauhkan mereka dari
kehidupan masyarakat.

Diketahui, ribuan mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

“Para
anggota kelompok Gafatar perlu diberikan pembekalan dan pembinaan
sebelum dikembalikan ke masyarakat. Hal tersebut dibutuhkan agar dapat
kembali ke jalan yang benar,” ujar Susetiawan di Kampus UGM Yogyakarta
Jumat (29/1/2016).

Kata dia, tidak hanya ditanamkan tentang
ideologi keIndonesiaan saja, tetapi juga dipersiapkan agar bisa kembali
bergaul di masyarakat.

Selain memberikan pemahaman ke mantan
anggota Gafatar, dia menilai masyarakat juga perlu diberikan pengertian
agar tidak melakukan tindakan yang bersifat memojokan maupun menganggap
sesat mereka.

Pasalnya, tindakan itu justru akan semakin menjauhkan mantan anggota Gafatar dari kehidupan masyarakat.

Masyarakat harus diberikan pemahaman agar tidak melakukan tindakan yang memarginalkan mereka.

“Masyarakat
diharapkan dapat menerima kembali para eks gafatar ini,” sambung dosen
Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM ini dilansir
laman ugm.ac.id.

Adanya penolakan dari masyarakat maupun
keluarga, kata dia, justru akan membuka peluang bagi mereka untuk
kembali ke kelompok-kelompok yang menyimpang.

Untuk itu,
kKeluarga dan masyarakat secara bersama-sama harus bisa menerima mereka
kembali. Bagiamana membuat eks Gafatar dan masyarakat bisa hidup bersama
kembali adalah hal utama yang perlu dilakukan.

Peranan pemerintah juga perlu dalam membuat program pemberdayaan bagi eks pengikut Gafatar.

Bukan
dalam bentuk pemberian bantuan secara fisik saja, akan tetapi bantuan
yang lebih berkelanjutan. Salah satu yang penting adalah memberikan
jaminan bagi kelangsungan hidup mereka agar tidak terjerat kemiskinan.

“Pemerintah patut memikirkan penyediaan lapangan kerja bagi pengungsi eks Gafatar ini,” katanya.

Psikolog
Sosial UGM, Prof.Dr. Faturochman, mengatakan penerimaan oleh keluarga
dan lingkungan merupakan cara yang cukup efektif untuk memulihkan
kembali eks anggota Gafatar untuk kembali hidup bermasyarakat.

“Kalau
sudah ada kesadaran untuk kembali, yang paling pokok adalah dukungan
dari keluarga, tetangga, serta lingkungan untuk mereka,” imbuhnya.

Pendekatan
psikologis diperlukan untuk para eks Gafatar ini. Bimbingan secara
psikologis perlu diberikan oleh psikolog agar mereka yakin untuk
menjalani kehidupan lagi di masyarakat secara normal.

“Bisa
dilakukan melalui pendekatan realistis dengan meyakinkan mereka bahwa
tidak mudah untuk mewujudkan keinginan memperoleh kehidupan yang
sempurna seperti yang dijanjikan kelompok Gafatar,” demikian
Faturochman. (ari)

Berita Lainnya

Terkini