![]() |
Managing Director PT Saint Gobain Construction Products Indonesia Hantarman Budiono menjelaskan produk Gypsum Habito |
DENPASAR – Mengusung teknologi Prancis papan berbahan gypsum pabrikan Gyproc selain ramah lingkungan juga menawarkan seabrek keunggulan dibanding bahan konvensional lainnya bagi bangunan dinding rumah atau perkantoran.
Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, Hantarman Budiono mengungkapkan, dalam membangun rumah atau gedung tentunya yang penting diperhatikan bagaimana bahan-bahan yang dipergunakan awet tahan lama, efektif dan efisen.
Nah, tak kalah pentingnya, dalam memilih bahan-bahan itu harus bisa yang ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya menekan terjadinya pemanasan global. Karena itu, salah satu bahan yang memiliki kreteria itu adalah papan gypsum Gyproc Habito, karena selain kualitas yang diandalkan juga ramah lingkungan
“Bahan gypsum ini sangat efektif dan efisien. Karena bahan ini bisa mempercepat pekerjaan dan mudah dipasang, serta tahan dengan berbagai cuaca,” jelas Hantarman dalam “Diskusi Media bersama Gyproc Indonesia” di Kuta, Bali, Jumat (27/10/2017).
Dijelaskan, papan gypsum sangat ramah lingkungan sebab tidak banyak memerlukan material lainnya. Pasalnya, material terpilih dalam gypsum itu sudah teruji banyak direkomendasi negara-negara Eropa sehingga akan semakin mempercepat proyek pembangunan.
Bahkan, di Batam, dalam sebuah survei dilakukan proyek yang dikerjakan dengan bahan konvensional yang masa pengerjaanya sampai 2500 hari, setelah menggunakan produk Habito bisa memperpendek pengerjaan hingga 800 hari.
Demikian halnya dengan pembangunan rumah, properti lainnya di Bali yang belakangan berkembang pesat tentunya membutuhkan bahan yang berkualitas dan efektif.
Tingginya pembangunan fisik seperti properti industri perhotelan, perumahan dan perkantoran di Bali juga menjadi peluang besar masuknya bahan-bahan metarial seperti gypsum untuk mendukung pelaku usaha di bidang properti maupun bahan bangunan.
“Kami optimis kebutuhan bahan material bangunan untuk industri properti di Bali sangat besar sehingga memberi peluag pasar,” katanya menambahkan.
![]() |
Diskusi media tentang edukasi tentang inovasi baru dinding Gypsum dari Gyproc |
Diketahui, masyarakat benua Eropa dan Amerika sudah cukup lama mengenal papan bahan gypsum Gyprox dalam mengatasi percepatan pertumbuhan akan perumahan.
Tentunya, dengan pengalaman 100 bidang industri itu akan terus berinovasi dalam mengembangkan produk-produknya guna menjawab kebutuhan masyarakat dan tantangan jaman.
Pada bagian lain, ia menambahkan, pemakaian gypsum di Eropa telah mencapai meter meter persegi per kapita. Sedangkan di Amerika tujuh meter persegi per kapita. Sementara Indonesia hanya 0,43 meter persegi per kapita.
Meskipun total penggunaan gypsum di Indonesia relatif rendah, namun kami optimistis dengan potensi yang ada, pasar Indonesia dapat diperluas. Karena selain kondisi kebutuhan perumahan kami juga melihat potensi pasar `renovasi` yang masih terbuka lebar
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali Made Gede Suryanatha mengapresiasi hadirnya bahan bangunan Gypsum Gyproc di Bali. Pihaknya banyak mengerjakan proyek-proyek pembangunan sangat memnbutuhkan bahan-bahan berkualitas dan ekonomis.
“Dalam membangun biasanya pertimbangan pertama ya biaya, Kami mengapresiasi kehadiran gyproc di Bali sebab teknologi GypWall serbaguna dan efisien, ini merupakan bahan bangunan ramah lingkungan,” imbuhnya.
Apalagi, bahan-bahan gypsum gyprox itu nantinya bisa didaur ulang kembali sehingga bisa lebih ramah lingkungan. (rhm)