Kabarnusa.com, Denpasar – Konektivitas ASEAN pada tahun 2015 menuntut semua negara anggota berbenah menyiapkan diri untuk mengimplementasikan dengan penguatan infrastruktur.
Infrastrukur dimaksud, baik yang arahnya untuk memperkuat hubungan antar lembaga maupun antar manusia atau masyarakat.
Duta Besar Indonesia untuk Asean Ngurah Swajaya dalam sebuah kesempatan mengungkapkan, KOnektivitas Asean, menuntut hubungan antar lembaga maupun masyarakat “people to people” harus diperkuat antar negara anggota.
Dalam kerangka itulah, kata dia digelar pertemuan antar duta besar negara ASean dan mitra wicara ASEAN lainnya di Bali.
Pertemuan untuk mempersiapkan konektivitas Asean, jadi bagaimana mendorong konektvitas itu dengan pembangunan infrastruktur dan hubungan antara manusia di kawasan.
Tidak hanya pada penguatan infrastrukktur lembaga dan antar manusia namun tak kalah pentingnya adanya jaminan kelangsungan dari arus lalu lintas barang dan jasa di kawasan Asean.
Ditegaskan, harus segera dibangun interaksi atau hubungan kerjasama berbagai bidang di kawasan Asean mulai kesenian, kebudayaan, ekonomi dan lain sebagainya.
Dalam pertemuan itu, juga digelar pembahasan dengan mitra wicara Asean seperti Amerika Serikat, Korea, Canada, Jepang, Australia, India dan lainnya.
Arah pertemuan bagaimana negara-negara mitra wicara Asean itu bisa lebih meningkatkan perannya dalam membantu mengimplementasikan proyek-proyek untuk konektivitas Asean baik kelembagaan maupun antar manusia.
Konektivitas Asean yang merupakan cetak biru bagi pembangunan kerjasama antar negara anggota, diharapkan segara diimplementasikan oleh para kepala negara kawasan tersebut.
Apalagi, tahun 2015 ketika pasar tunggal terjadi yang ditandai tidak adanya bea masuk, arus lalu lintas barang dan jasa yang semakin luas sehingga hal itu akan menarik mitra negara Asean lainnya.
Pasar tunggal itu memungkinkan arus masuknya basis-basis produksi, maufactiring dan investasi asing lainnya terus meningkat.
“Untuk menghubungkan itu, ke depan Asean juga mendorong penguatan infrastrutur seperti jalan, pelabuhan marutin dan perhubungan udara,”: tambahnya.
Asean sebagai pasar tunggal menjadi basis industri kompetitif dan merupakan pasar potensial Asia Tenggara. Dengan begitu, harus segera dirumuskan apa saja yang bisa dikerjakan untuk mempercepat cetak biru Asean pada 2015 pascakomunitas Asean terbentuk. (rma)