Sambut Waisak, VBSM Denpasar Gelar Tradisi Pindapatta dan Berpuasa ala Buddhis

24 April 2018, 23:50 WIB

DENPASAR – Menyambut datangnya Hari Suci Tri Waisak VIhara Buddha Sakyamuni (VBSM) menggelar serangkaian kegiatan selama sebulan penuh diantaranya mengajak umat untuk menjalani puasa ala Buddis.

Ketua Dayaka Sabha (pengurus) VBSM Oscar N Wanouw mengungkapkan, selama sebulan penuh berkah itu, pihaknya menggelar serangkaian kegiatan yang penuh berkah. Pasalnya, umat bisa melakukan banyak kebajikan-kebajikan.

Di vihara yang berdiri 26 tahun silam itu juga memaknai hari Waisak  dengan meningkatkan dan memperkuat keyakinan akan ajaran Guru Agung Sang Buddha. Program sebulan pendalaman dhamma (SPD) kembali digulirkan mengajak umat di Bali.

“Kami menyebutnya sebulan penuh berkah, karena setiap hari umat dapat melakukan kebajikan-kebajikan,” katanya didampingi sejumlah pengurus lainnya seperti panitia Mahajata Cynthia Bara, Koordinator SPD Sutikno Gunawan dan Ketua Panitia Peringatan Hari Trisuci Waisak Vito Dhammaguna Wijaya di VBSM Jalan Padang Udayana, Denpasar Selasa (24/4/2018).

Oscar menyebutkan, peringatan ulang tahun VBSM akan diawali Jumat 27/4 mendatang dengan pembersihan rupang Buddha dan sara puja oleh pengurus vihara dan umat. Kemudian Sabtu (28/4) dan Minggu (29/4) dilaksanakan pembacaan paritta pemberkahan atau upacara puja manggala.

Ritual peringatan hari besar disebut Mahajata kemudian dilanjutkan dengan uraian Dhamma oleh Bhikku Sucirano Thera Senin (30/4) sekaligus mengawali pelaksanaan Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD).

Keseluruhan rangkaian SPD akan berakhir sebelum peringatan Hari Trisuci Waisak pada 29 Mei mendatang.

Cynthia menambahkan, ada tiga kegiatan utama secara berturut-turut yakni mahajata, SPD ke-20 dan peringatan Hari Trisuci Waisak. Semua kegiatan akan melibatkan umat .

“Ini semua sebagai wujud syukur karena keberadaan VIhara Buddha Sakyamuni kian dirasakan manfaatnya oleh umat dan sekaligus menguatkan keyakinan akan Buddha Dhamma,” imbuh Cynthia.

Koordinator SPD tahun ini, Sutikno Gunawan menambahkan, ada 18 pembicara dihadirkan yang akan menyampaikan uraian dhamma setiap malam kecuali hari Minggu. 14 Bhikku dari berbagai daerah di Indonesia termasuk tiga Bhikku yang bertugas di Bali.

Selain peringatan HUT VIhara dan SPD, sebulan menjelang Waisak juga diisi seminar remaja bertema “Bahagia Setiap Saat” dengan pembicara Merta Ada dan Kusnan Kirana pada Minggu (13/5).

Menariknya, diantara kegiatan itu ada yang dinamakan tradisi pindapatta atau berdana makan kepada bhikku sepanjang jalan Gunung Agung menuju VBSM Kamis (10/5) dam upacara pelimpahan jasa untuk leluhur atau pattidana Minggu (20/5).

Oscar mengatakan tradisi pindapata merupakan cara pendekatan masyarakat secara agama Buddha dan juga merupakan kebiasaan dari para Buddha, baik Buddha yang lampau, Buddha yang sekarang, maupun Buddha yang akan datang.

Tradisi ini kurang memasyarakat dalam masyarakat Buddhis Indonesia. Jika dirunut arti katanya, Pindapata berasal dan dua suku kata, yaitu Pinda dan Patta. Pinda berarti, gumpalan atau bongkahan (makanan) dan Patta berarti mangkuk makan.

“Dapat diartikan pindapata, adalah pengumpulan makanan dengan mangkuk oleh para bhikkhu dari rumah ke rumah penduduk,” paparnya.

Bagi bhikkhu yang menjalankan praktik keras (Dhuthanga) harus melakukan pindapata sebagai salah satu peraturan praktiknya.

Terdapat 5 peraturan tentang makanan bagi bhikkhu yang menjalani praktik Dhutanga ini, diantaranya, tekad hanya makan dari hasil pindapata (pindapatikanga), tekad menerima dana dari rumah ke rumah tanpa kecuali (sapadanacarikanga), tekad makan tanpa selingan (ekasanikanga), tekad memakan hanya makanan yang ada dalam mangkuk (pattapindikanga), dan tekad tidak makan lagi setelah selesai makan (kalupacchabhattikanga).

“Alangkah baiknya jika para bhikkhu dan umat Buddha bekerjasama untuk mulai memasyarakatkan tradisi ini. Kita dapat melakukan tradisi ini di setiap vihara, terutama dilakukan menjelang hari suci agama Buddha tiba dengan perencanaan terlebih dahulu,” harapnya.

Sebagai puncak peringatan Hari Trisuci Waisak 2561 tahun ini mengusung tema “Bertindak, Berucap, Berpikir baik memperkokoh keutuhan bangsa,” Selasa (29/5). (rhm)

Berita Lainnya

Terkini