Kabarnusa.com – Ada perlakuan diskriminatif di mana ada pihak-pihak dengan gampang memaafkan kasus Zaskia Gotic yang diduga melakukan penghinaan terhadap Pancasila. Lain halnya, jika yang melakukannya itu warga asal Papua.
Menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Papua Barat, Mervin S Komber, ada diskriminasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saat seorang artis Zaskia Gotik menghina lambang negara, hanya KPI yang bereaksi dan beberapa pihak minta Zaskia dimaafkan,” tukasnya dalam keterangan tertulis diterima Kabarnusa.com Minggu (20/3/2016).
Lain halnya, jika tindakan itu, dilakukan seseorang dari Tanah Papua. Jangankan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, namun sudah pasti langsung ditahan.
Selanjutnya, mungkin diagendakan pemeriksaan bagi keluarganya dan seterusnya. Sedangkan, pada saat yang sama, status makar telah menempel pada keluarga tersebut.
Jika kemudian, ada pihak yang meminta dimaafkan dan atau minta dibebaskan maka orang tersebut dianggap mendukung tindakan makar tersebut.
“Mari renungkan lah, berlakukanlah pasal makar dengan adil. Saya mendukung Polri memeriksa dan mengusut tuntas masalah ini,” tandasnya.
Selain itu, dia meminta acara televisi yang tidak mendidik dan atau menghina lambang negara, agar dimintakan pertanggungjawaban atau jika perlu ditutup.
Karenanya, dia memberi penghargaan yang tinggi bagi pihak-pihak yang telah melaporkan kasus ini.
Dia memberi apresiasi terhadap langkah koleganya senator Fahira Idris dalam kasus tersebut. (wan)