Vaksinasi Tiga Zona Hijau Akselerasi Pemulihan Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi Bali

23 Maret 2021, 11:00 WIB

Koster dengan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra
turun langsung melaksanakan peninjauan ke lapangan di empat titik
berbeda di wilayah Ubud/ist

Gianyar – Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan pencanangan program
vaksinasi di tiga Zona Hijau, yakni Ubud, Nusa Dua, Sanur oleh Pemerintah
Provinsi Bali dalam upaya akselerasi pemulihan kesehatan masyarakat sekaligus
pemulihan ekonomi Bali.

Koster dengan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra turun
langsung melaksanakan peninjauan ke lapangan di empat titik berbeda di wilayah
Ubud, Senin 21 Maret 2021.

Vaksin serentak di di Br. Pande Desa Sayan, Pura Dalem Suargan Desa Kedewatan,
Central Parkir Monkey Forest, serta Br. Nagi Desa Petulu, guna memastikan
suksesnya program vaksinasi massal tersebut, sebagai salah satu upaya
pemulihan ekonomi Bali melalui sektor pariwisata.

“Sesuai pencanangan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, ketiga wilayah ini ditetapkan sebagai
wilayah Zona Hijau.

Di mana nanti pada saatnya akan dibuka lebih awal sebagai daerah tujuan wisata
domestik dan mancanegara yang aman dari pandemi Covid 19.

Ketiga wilayah ini diprioritaskan mendapat vaksinasi,” terang Gubernur asal
Desa Sembiran Buleleng yang sebelumnya menjabat anggota DPR RI tiga periode
ini.

“Untuk wilayah Ubud sendiri jumlah warga dan tenaga kerja pariwisata yang
harus mendapat vaksinasi jumlahnya mencapai 47 ribu orang lebih. Kebutuhan
vaksin tahap I sudah di drop semua sesuai keperluan bahkan lebih.

Diharapkan bisa selesai sesuai rencana yakni selama tujuh hari,” imbuhnya di
sela – sela peninjauan yang turut dihadiri Kapolda Bali Putu Jayan Danu serta
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha.

Kesiapan Pemkab Gianyar di bawah kepemimpinan Bupati Made Agus Mahayastra
dalam pelaksanaan vaksinasi massal berbasis banjar tersebut pun mendapat
apresiasi dari Orang Nomor Satu di Bali ini.

“Saya meyakini apa yang dilakukan Pak Bupati melalui manajemen vaksinasi
berbasis banjar, dimana turut melibatkan seluruh jajaran Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) di lingkungannya sebagai penanggung jawab.

Setiap OPD diberikan mandat pengawasan vaksinasi di wilayah Ubud yang mencakup
33 banjar, dengan target per banjar sebanyak 200 orang per hari. Jadi jika
dihitung – hitung, target 47 ribu itu saya kira pasti bisa tuntas dalam 7
hari,” ujarnya optimis.

“Inovasi manajemen vaksinasi lainnya yang dilaksanakan dalam upaya
mensukseskan program ini, yakni keterlibatan Nakes pihak RS swasta, disamping
RS milik pemerintah. Dan ini semua ngayah, tanpa biaya. Ini kan sifatnya
kemanusiaan.

“Jadi sudah sewajarnya kita bergotong-royong. Semoga bisa ditiru seluruh
Pemkab/Pemkot se-Bali, pada saat vaksinasi massal berikutnya,” pinta Koster.

Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra sepanjang peninjauan antusias menyampaikan
terobosan yang dilaksanakannya guna menyukseskan vaksinasi massal di
wilayahnya, terutama terkait keterlibatan 37 OPD yang dipimpinnya sebagai
penanggungjawab kegiatan, serta dukungan nakes swasta dalam teknis vaksinasi.

Tindakan medis sudah dilaksanakan sehari sebelumnya yakni kemarin apabila ada
yang menderita keluhan, sehingga hari ini tinggal verifikasi dan lanjut
vaksinasi. Sehingga pelaksanaannya pun lebih cepat.

“Kami pun telah menyiapkan ambulance yang standby di masing – masing lokasi
vaksinasi, untuk antisipasi kondisi emergency apabila terdapat warga yang
mengalami keluhan berat seusai divaksin,” ujar Mahayastra. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini