![]() |
Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-19 yang dipimpin Wapres Ma’ruf Amin, melalui virtual zoom meeting/Dok. Humas Tabanan |
Tabanan – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memuji penanganan Covid-19 di
Provinsi Bali termasuk di Kabupaten Tabanan sehingga bisa masuk terbaik secara
nasional.
Bupati Tabanan diwwakili Sekda I Gede Susila bersama jajaran Forkopimda
Tabanan dan OPD terkait, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan
Covid-19 yang dipimpin Wapres Ma’ruf Amin, melalui virtual zoom meeting,
Kamis, (29/7/2021).
Rakor menfokuskan pembahasan terkait upaya promotif, preventif dan pemulihan
penanganan Covid-19 di Provinsi Bali tersebut turut diikuti Mendagri, Menkes,
Mensos, Menteri Koperasi dan UKM, jajaran Forkopimda dan Kepala BNPB Pusat,
Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, jajaran Forkopimda Bali, serta
Bupati/Walikota dan jajaran Forkopimda se-Bali.
Ma’ruf mengapresiasi penanganan penanggulangan penyebaran kasus Covid-19 di
Bali.
Baca Juga:
Jalankan PPKM Mikro Terbaik Provinsi, Gubernur Bali Raih Penghargaan Kapolri
Sejak PPKM Darurat sampai saat ini PPKM Level IV, dikatakan penurunan mobilitas kegiatan di perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi di Bali, termasuk Tabanan sudah cukup baik.
Bahkan termasuk terbaik diantaranya 7 Provinsi di Pulau Jawa dan Bali. “Ini perlu diteruskan, ditingkatkan,” tegas Ma’ruf lagi.
Sebagai daerah tujuan wisata, tentu masyarakatnya banyak menggantungkan hidup di sektor tersebut, baik kelompok, perseorangan maupun pelaku usaha kecil menengah.
Karenanya, dia menghimbau agar memberikan kelonggaran terhadap jam operasional dalam pemberlakuan PPKM Level IV ini. Hal ini bukan berkaitan dengan penjualan, tetapi untuk mengetahui lebih jauh persiapan dari para pelaku usaha.
Kata ma’ruf, penerapan PPKM Level IV yang dimulai sejak 26 Juli dan memberikan sejumlah kelonggaran namun harus tetap menerapkan protokol kesehaatan yang ketat sesuai dengan anjuran pemerintah.
Baca Juga: Dukung Jurnalisme Berkualitas, AMSI Luncurkan Riset Lanskap Media Digital Indonesia
“Seperti pasar rakyat dapat dibuka dengan kapasitas 50 persen dan jam
opeasionalnya tetap dibatasi, kemudian warung makanan, pedagang kaki lima,
UKM, di ruang terbuka, diizinkan buka hingga waktu yang sudah ditentukan,”
tegas Wapres.
Meskipun begitu, agar setiap pelaku usaha dan pengunjung taat dengan waktu,
yakni setiap pengunjung dibatasi waktunya maksimal hanya 20 menit waktu
berkunjung.
Dia memerintahkan kepada Gubernur untuk mengatur sistem operasionalnya dan
mematangkan pelaksanaannya serta penerapan prokes secara ketat.
Pelaksanaan 3 T (testing, tracing, treatment) di Bali, Wapres Ma’ruf Amin
mengatakan sudah cukup bagus. Jumlah testing penduduk di Provinsi Bali sudah
di atas standar WHO, tetapi positivity rate-nya masih sangat jauh dengan
standar WHO.
“Itu jumlah tes harus lebih ditingkatkan kembali, apabila positivity rate di
suatu daerah diatas 25 persen, maka jumlah tes ditingkatkan menjadi 15.000 tes
per 1 juta penduduk,” imbuhnya. (rhm)