![]() |
konvoi moge /*istimewa |
KabarNusa.com –
Lantaran dinilai kerap berperilaku arogan saat di jalan raya warga di
Jembrana memprotes bahkan mengancam akan memblokir jalan
Denpasar-Gilimanuk yang akan dilalui konvoi motor besar.
Konvoi motor besar (Moge) yang berperilaku arogan bisa membahayakan keselamatan pengendara lainnya.
Konvoi
moge di Jembrana, Bali, sempat menimbulkan kecelakaan. Karenanya,
mereka warga mengancam memblokir jalan jika sampai ada konvoi moge yang
arogan.
Kecelakan terakhir terjadi pada Sabtu (8/11) ketika
iring-iringan moge seorang warga bernama Kadek Bolo (33) asal Tegalasih,
Batuagung, Jembrana sempat diserempet moge yang beriringan dari arah
Gilimanuk menuju Denpasar.
“Mobil saya diserempet di wilayah
Desa Selabih, Tabanan,” aku Bolo pemilik mobil Ford warna dihubungi
wartawan Minggu (9/11/2014).
Dia melaju Timur hendak pulang ke Negara. Dari arah berlawanan, melaju konvoi moge berkecepatan tinggi.
Meski sudah minggir, ada pengendara memepet dan menyerempet kaca spion kanan mobilnya hingga hancur.
Bolo menyayangkan etika berkendaraan di jalan umum yang bisa membahayakan eselamatan orang lain.
Masih
pada hari yang sama, di perempatan Pengadilan Negeri Negara, juga
terjadi kecelakaan yang melibatkan pengendara sepeda motor warna biru
dengan peserta rombongan moge.
Pengendara motor yang membawa
arit itu, diserempet sempat emosi. Beruntung tidak sampai terjatuh.
keduanya berdamai karena Kebetulan di lokasi, ada polisi yang sedang
berjaga di pos polisi.
Kasat Lantas AKP Gede Sumadra Kerthiawan,
akan menegur baik secara langsung di lapangan atau imbauan tertulis ke
penjual dan community moge yang ada di Jembrana.
“Untuk yang
diluar Jembrana, kami kirim laporan ke Direktorat Lalu Lintas agar ada
imbauan tertib disiplin berlalulintas,” tegasnya. (dar)