Banjir Tabalong Berangsur Surut, Rendam Dua Desa

4 Oktober 2021, 19:41 WIB
AVvXsEjBTzflzzUp1aPQrJUOu t4T4cB5n321H0hRyakbMwLEdSDc249pvk5ROi1S97m6qB4qLyt4vo2Zqq59Z8QtegqNu8ZB6TxL8aPg d3mA7FO03cDnQyyfKDDliX4tB7CSdo7jRuTScIMiE17gAQtNEi6xI HEcYtdnpJRVog ImrMIeYlOs6CEFfh5
Kabupaten Tabalong sempat diterjang banjir namun sekarang berangsur surut/.Dok BPBD Tabalong.

Jakarta –  Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan berangsur surut setelah merendam Desa Muang dan Desa Namun.

Peristiwa ini terjadi dipicu intensitas hujan yang tinggi serta meluapnya sungai di dua desa tersebut pada Sabtu (2/10/2021).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong melaporkan sebanyak 72 unit rumah terdampak atas peristiwa ini, dengan rincian 37 rumah di Desa Muang dan 35 rumah di Desa Namun.

Saat terjadi banjir, tinggi muka air berkisar 50 – 100 sentimeter. 

Berdasarkan kondisi terkini, Senin (4/10/2021), pukul 05.00 WIB, banjir sudah mulai berangsur surut dan cuaca terpantau berawan.

Selain itu, BPBD Tabalong juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan monitoring dan pendataan di lokasi kejadian.

“Hal ini bertujuan untuk menjadi acuan untuk pengambilan langkah sebagai tindakan percepatan penanganan banjir.” ujar Abdul Muhari Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran pers.

Berdasarkan analisis InaRisk Kabupaten Tabalong merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 12 kecamatan berada pada potensi tersebut.

Menyikapi prakiraan cuaca wilayah Kalimantan Selatan, BMKG telah merilis mengenai peringatan dini mengenai waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang/sore hari di wilayah Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Kotabaru, dan sekitarnya.

Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi.(Miftach Alifi)

Artikel Lainnya

Terkini