Bupati Tabanan Tegaskan Komitmen Pelestarian Adat dan Budaya dengan Hadiri Upacara Ngaben Bersama di Banjar Adat Bakisan

Sanjaya menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Banjar Adat Bakisan atas pengamalan swadharma agama melalui pelaksanaan yadnya yang sakral dan penuh makna

5 Februari 2025, 06:12 WIB

Tabanan – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, menegaskan komitmennya terhadap pelestarian adat, agama, tradisi, dan budaya dengan secara konsisten menghadiri upacara yadnya di masyarakat.

Pada hari Selasa (4/2), Bupati Sanjaya menghadiri upacara Ngaben Bersama yang digelar oleh Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, di Balai Banjar Adat Bakisan, Tabanan.

Kehadiran Bupati Sanjaya disambut hangat perangkat adat, krama adat, dan Jero Mangku setempat. Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, dan para Pimpinan Perangkat Daerah terkait.

Sanjaya menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Banjar Adat Bakisan atas pengamalan swadharma agama melalui pelaksanaan yadnya yang sakral dan penuh makna. Puncak dari upacara ini akan dilaksanakan pada hari Rabu (5/2/2025).

“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Banjar Adat Bakisan atas pelaksanaan swadharma agama yang luar biasa ini,” ujar Sanjaya.

Ia sering menyampaikan, baik di tingkat pemerintah daerah Kabupaten Tabanan maupun Provinsi Bali, bahwa kehidupan kita di Bali ini sangat berbeda dengan provinsi lainnya.

Di Bali, kita memiliki dua pemerintahan yang berjalan berdampingan, yaitu pemerintahan dinas dan pemerintahan adat,” katanya.

Bupati Sanjaya menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga keharmonisan antara kedua sistem pemerintahan tersebut. Hal ini sejalan dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani.

“Kita harus senantiasa membangun keharmonisan jagat Bali secara sekala dan niskala,” tegasnya. Upaya ini mencakup pembangunan sumber daya manusianya, adat istiadatnya, serta lingkungan alamnya. Semua aspek ini harus dijaga dengan baik agar jagat Bali tetap lestari dan harmonis.”

Sanjaya juga menyampaikan pesan mengenai pentingnya melaksanakan yadnya yang satwika. Yadnya satwika adalah yadnya yang dilaksanakan dengan tulus ikhlas oleh masyarakat, dipimpin oleh sulinggih, dan dihadiri oleh pemimpin daerah.

Tiga elemen utama dalam yadnya telah hadir di sini, sehingga upacara ini dapat disebut sebagai yadnya yang satwika.

Kehadiran Sanjaya dalam upacara tersebut adalah untuk memberikan motivasi dan mendorong masyarakat agar terus melaksanakan yadnya dengan semangat gotong royong, kebersamaan, dan harmoni. ***

Berita Lainnya

Terkini