Jakarta – Kantor Staf Presiden (KSP) kembali menggelar KSP Mendengar
seri ke -10 dari Situation Room Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa
(23/2/2021).
KSP Mendengar dengan tema Defisit Anggaran dan Utang Pemerintah ini diambil
agar masyarakat benar-benar memahami postur utang dan anggaran Pemerintah, dan
tidak terjebak dalam misinformasi yang beredar.
“Karena sebenarnya pembiayaan utang Indonesia stabil sejak 2015. Pada 2020
memang utang lebih besar karena dampak pandemi,” ujar Staf Khusus Menteri
Keuangan Yustinus Prastowo.
Ia menambahkan, Indonesia berhasil menjaga rasio utang terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) dalam 10 tahun terakhir pada level di bawah 30 persen.
Meski begitu, ia juga mengakui rasio tersebut sempat naik pads 2020 seiring
dengan bertambahnya utang untuk penanganan Covid-19. Lebih lanjut, Indonesia
juga mendapat proyeksi utang paling rendah dibandingkan negara lain.
“Karena pelunasan juga dilakukan, sehingga mengurangi beban. Dengan begitu,
pengelolaan utang Indonesia sudah sangat prudent dan menunjukkan kehati-hatian
yang sangat tinggi,” sambungnya.
KSP Mendengar kali ini juga tetap spesial karena dihadiri lebih dari 130 orang
dari berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya itu, Kepala Staf Kepresidenan Dr.
Moeldoko juga hadir bersama Deputi III KSP Panutan S. Sulendrakusuma dan para
Tenaga Ahli Kedeputian III KSP.
Pada kesempatan ini, Reza Dharmayanda, salah satu peserta KSP Mendengar,
mengusulkan agar Pemerintah membuat gambaran atau bagan infografik sederhana
yang bisa menunjukkan utang Indonesia dikelola secara prudent.
Dengan begitu, kata Reza, masyarakat tidak mudah memandang negatif nilai utang
Indonesia. Terlebih, katanya, selama ini utang Pemerintah tersebut
diperuntukkan bagi penanganan pandemi Covid-19.
Adapun Tenaga Ahli Madya Kedeputian III KSP Ina Nurmalia Kurniati
menyampaikan, implementasi vaksin dan sinergi kebijakan akan terus mendorong
momentum pertumbuhan ekonomi ke depan.
KSP pun optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berkisar 4,5
persen – 5,5 perssn pada 2021, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal
IV- 2020. (riz)