Dorong Peran Perempuan Dalam Percepat Penuntasan Stunting di Bali, BKOW Lakukan Kegiatan Aksi Sosial

Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny. Cok Ace) melaksanakan aksi sosial yang dirangkai dengan pemberian edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sekaligus menutup kegiatan road show ke Kabupaten/Kota se-Bali.

6 April 2023, 22:11 WIB

Gianyar –  Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny. Cok Ace) melaksanakan aksi sosial yang dirangkai dengan pemberian edukasi pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sekaligus menutup kegiatan road show ke Kabupaten/Kota se-Bali.

Kegiatan yang dipusatkan di Wantilan Kantor Camat Payangan ini dimaksudkan untuk mendorong penguatan peran perempuan serta pengasuhan yang setara dalam mempercepat penuntasan angka stunting di Daerah Bali yang berimplikasi pada stunting di Gianyar, Kamis (6/4/2023). 

Mengawali sambutannya, Ny.Cok Ace menginformasikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan serangkaian memperingati hari jadi BKOW ke-60 dan Hari Kartini tahun 2023.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Tambah 2 Rute Internasional di Bulan Maret

“Serangkaian HUT BKOW dan peringatan Hari Kartini, kami menginisiasi kegiatan sosialisasi pencegahan kasus stunting,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, BKOW menaruh perhatian pada upaya penuntasan angka stunting di Daerah Bali. Menurutnya ini sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Menurut istri Wagub Bali ini, upaya penurunan angka stunting membutuhkan keterlibatan keluarga dan masyarakat, khususnya kelompok perempuan. 

Berikan Pendampingan Pengelolaan Usaha Komunitas, CCEP Indonesia Tingkatkan Akses Pasar hingga Pelayanan UMKM di Bali

“Peran perempuan sangat menentukan keberhasilan penanganan stunting,” tuturnya. 

Upaya penanganan stunting memerlukan intervensi spesifik dan sensitif. Intervensi sensitif diarahkan pada kelompok remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Ia menyebut, upaya pencegahan stunting mesti dilakukan sedini mungkin. Dimulai dari pemberian edukasi pada kelompok remaja putri agar memelihara kesehatan reproduksi melalui pola makan dan gaya hidup sehat.

Selain itu, upaya pencegahan stunting juga bisa dilakukan melalui screening kesehatan terhadap calon pengantin. Berikutnya, intervensi sensitif diterapkan pada ibu hamil dengan memperhatikan asupan gizi dan rajin memeriksakan diri ke pos layanan kesehatan. 

Sinergi Kuat TPIP dan TPID Dorong Rendahnya Inflasi Maret di Bali

“Nah, setelah bayi lahir, tumbuh kembangnya harus diperhatikan dengan rutin ke Posyandu,” sambungnya.

Kegiatan sosialisasi menghadirkan dua narasumber yaitu Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali Luh Putu Sukarini dan Tenaga Kesehatan Dinkes Bali Wahyudewi Ariani. Sukarini dalam paparannya membahas pengaruh KDRT yang berimplikasi pada kelahiran anak stunting. 

Sedangkan Wahyudewi secara khusus mengedukasi calon ibu agar memperhatikan asupan gizi pada masa kehamilan. Selain itu, ia juga mengingatkan agar orang tua memperhatikan tumbuh kembang anak  mereka.

Pengunjung Ramaikan ‘Ramadan Benefit’ Honda Big Bike di Mall Terbesar Bali

Sama seperti sebelumnya, pada kegiatan di Gianyar ini, BKOW Bali melaksanakan aksi sosial dengan membagikan bantuan paket sembako kepada 10 perempuan kepala keluarga, 10 ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis), 10 lansia, 10 balita kurang gizi dan 10 penyandang disabilitas. ***

Artikel Lainnya

Terkini