FITRA Temukan Informasi Covid-19 Tidak Mendalam dan Minimnya Laporan Realisasi Pengadaan Barang

26 Juni 2021, 00:00 WIB
Kepala KSP Moeldoko/Dok.KSP

Jakarta – Sekjen Forum Indonesia untuk Transparan Anggaran (FITRA),
Misbah Hasan menyampaikan beberapa temuannya terkait penanganan Covid-19.

Misbah menjelaskan, temuan didapat mulai dari informasi tentang Covid-19 yang
tidak mendalam, komitmen program yang tidak diimbangi dengan akselerasi
penyelenggaraan.

“Kami temukan realisasi pengadaan barang yang masih minim laporannya,” ujarnya
saat bertemu Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko, Jumat 25 Juni 2021.

Pertemuan Organisasi Masyarakat Sipil (civil society organization/CSO) terkait
transparansi data Covid-19 dari Situation Room Gedung Bina Graha Jakarta,
Jumat (25/6/2021).

Pemerintah menyadari pentingnya transparansi dan akuntabilitas data Covid-19.
Namun tantangan terbesar dalam pengumpulan data ini adalah ego sektoral. “Maka
pemerintah fokus pada pembahasan masalah bukan lagi perdebatan akademik,” ujar
Moeldoko.

Kata Moeldoko, Presiden Joko Widodo tidak tinggal diam. Misalnya soal beberapa
temuan di level teknis mengenai serapan anggaran dan keterlambatan pengadaan.

Sejak awal Presiden selalu mengingatkan kementerian dan lembaga agar saluran
informasi dilakukan dengan cepat.

Intinya, tindaklanjut berbagai tantangan itu perlu koordinasi. Untuk itu,
segala arahan atau masukan yang perlu mendapatkan arahan dari Presiden maka
akan langsung disampaikan ke Presiden.

“Kondisi seperti ini, kita perlu mendapatkan masukan dari segala pihak,” imbuh
Moeldoko. Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan menambahkan, koordinasi
juga dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Khususnya untuk mengupdate data, mulai dari penyerapan anggaran, bed occupancy
ratio (BOR) rumah sakit, hingga penerapan protokol kesehatan.

Sekjen Transparency International Indonesia (TII) Danang Widoyoko
menggarisbawahi penyerapan anggaran Covid-19 yang masih rendah. Dia pun
meminta adanya transparansi dan data yang lebih terbuka.

Kolaborator Saintis Laporcovid-19, Iqbal Elyazar berharap Dinas Kesehatan
daerah menyampaikan perkembangan terkini, mengikuti yang ada di Jakarta.

Dia menyontohkan, data kasus di Jawa Tengah tidak dilengkapi data testing dan
tracing. “Harapan kami agar ada dan ditampilkan jumlah testing harian dan
persentase kasus per kabupaten/kota,” tutur Iqbal. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini