![]() |
Selain pariwisata, sektor pertanian serta pengembangan industri berbasis budaya Bali perlu digenjot./ist |
Mangapura – Gubernur Bali Wayan Kostermengatakan sektor pariwisata
menjadi provinsi di Bali yang menggantungkan perekonomian mereka dari sektor
ini ikut terpuruk,untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali di tengah
pandemic, maka dibutuhkan sinergi semua pihak.
“Kontribusi devisa pariwisata Bali terhadap nasional mencapai hampir 40 persen
yang ditopang dari wisatawan mancanegara. Pada tahun 2019, mencapai 6,3 juta
orang, sedangkan wisatawan domestik 10,5 juta orang.
Ini menjadi fundamental perekonomian Bali. Sehingga sekarang ini, begitu
pariwisata terganggu karena pandemi Covid-19, otomatis Bali menjadi paling
terdampak,” ungkap Gubernur Koster.
Selain pariwisata, sektor pertanian serta pengembangan industri berbasis
budaya Bali perlu digenjot.
“Industri untuk memperkuat pertanian dari hulu sampai ke hilir, memperkuat
industri sandang serta menumbuhkan usaha kecil dan menengah dalam rangka
memperkuat industri kerajinan rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, tidak perlu mempertentangkan antara pariwisata dengan pertanian,
pariwisata dengan industri “Tiga tiganya bagus, dan semuanya itu sebenarnya
adalah satu sama lain saling mendukung, melengkapi, memiliki keterkaitan yang
sangat kuat,” terangnya.
Untuk itu, Gubernur Koster mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
bersinergi untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali yang tengah terpuruk
akibat pandemi bersinergi pihak sangat diperlukan dalam mewujudkan Bali
Bangkit.
“Sebenarnya Bali sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan mancanegara.
Akan tetapi karena kebijakan (pemerintah, red) pusat yang belum mengizinkan,
maka kita harus bersabar.
Yang pasti, saya sudah berkoordinasi untuk menyiapkan sistem dengan para
pelaku usaha pariwisata di Bali agar betul-betul tertib di dalam menerapkan
protokol kesehatan,” ungkapnya.
Dalam hal tersebut, peran Kadin sangat diperlukan guna mendukung rencana dan
skema Pemprov Bali dalam menyiapkan diri menyambut wisatawan mancanegara.
“Saya berharap agar pelaku ekonomi di Bali betul-betul bisa bersinergi,
bekerja sama dengan baik, dengan Kadin maupun juga dengan Pemerintah Provinsi
Bali,” pintanya.
Sementata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa
Roeslani dalam sambutannya mengatakan walaupun di tengah pandemi, sebagai
pengusaha harus tetap bersemangat dan berusaha berbagai hal, beradaptasi dan
berinovasi di tengah tantangan ekonomi yang melanda hampir seluruh dunia.
“Kita tahu Bali mengalami tekanan ekonomi paling besar ketimbang provinsi
lainnya di Indonesia, karena Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata.
Kondisi ekonomi saat ini dalam keadaaan luar biasa.
Proses berbisnis pun dijalankan tidak seperti biasa. Harus bekerja secara
exstra ordinary out of the box dalam rangka bertahan, sambil menunggu proses
vaksinasi berjalan tahun 2021,” terangnya. (lif)